Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kuatin Pondasi Ekonomi, Airlangga Mau Cetak Banyak Pengusaha Baru

Minggu, 25 November 2018 07:09 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (baju batik, jas putih) didampingi Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (sebelah kirinya), di sela acara Pesta Ritel Nasional di ICE BSD Tangerang Selatan, Kamis (22/11). (Foto: IG @kemenperin_ri)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (baju batik, jas putih) didampingi Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (sebelah kirinya), di sela acara Pesta Ritel Nasional di ICE BSD Tangerang Selatan, Kamis (22/11). (Foto: IG @kemenperin_ri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus menguatkan pondasi ekonomi bangsa. Salah satunya, dengan mencetak banyak pengusaha baru. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia membutuhkan wirausaha baru. Pasalnya, rasio wirausaha di dalam negeri baru sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.

“Agar Indonesia jadi negara maju, pemerintah terus memacu pertumbuhan wirausaha termasuk industri kecil dan menengah (IKM). Sekaligus meningkatkan produktivitas dan daya saing di era digital,” ujarnya.

Baca juga : Donasi Pelanggan Turut Sukseskan Pemberdayaan KAT

Meski rasio wirausaha sudah 2 persen, atau melampaui standar internasional, Airlangga menganggap masih perlu upaya untuk mengejar negara lain. Singapura saat ini sudah 7 persen, Malaysia di level 5 persen. Apabila dihitung dengan populasi penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 260 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional baru mencapai 8,06 juta jiwa.

Airlangga menjelaskan, menghadapi era revolusi industri 4.0, pihaknya telah menggagas platform e-commerce bertajuk e-Smart IKM. Ini sebagai salah satu upaya strategis pemerintah embangun sistem database IKM yang diintegrasikan melalui beberapa marketplace yang sudah ada di Indonesia.

Baca juga : JK Dorong Anak Muda Jadi Wirausaha

“Revolusi industri 4.0 memang sesuatu tantangan yang harus kita persiapkan dengan matang. Misalnya melalui program pengembangan IKM berbasis digital,” ungkapnya. Sejak diluncurkan pada Januari 2017, peserta yang telah mengikuti e-Smart IKM berjumlah lebih dari 4.000 pelaku usaha dengan total omset Rp 1,3 miliar.

Di samping itu, pemerintah juga menggulirkan program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif). Ini merupakan program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan per-bankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi. "Laku Pandai juga salah satu platform digital untuk jualan tanpa barang kelihatan, seperti voucher pulsa telepon atau listrik. Ini bisa menambah profit pelaku usaha kita,” imbuh Airlangga.

Baca juga : Rumah Neneng Bak Istana Di Tengah Perkampungan

Terkait hal ini, Menteri Perencanaan Pem- bangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan, sebagai negara berkembang, Indonesia seharusnya memperbanyak pengusaha. Sebab untuk menjadi negara maju, minimal Indonesia harus punya pengusaha sebanyak 2 persen dari total penduduk. “Saya berpikir dan melihat ke depan, kalau negara kita mau maju selain industrialisasi, kedua harus banyak pengusaha. Tidak ada negara maju yang banyak pegawai negerinya,” pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.