Dark/Light Mode

Dipuji Kawan & Lawan, Andika Memang Perkasa

Jumat, 23 November 2018 05:46 WIB
Jenderal TNI Andika Perkasa, resmi menjadi KSAD usai dilantik kemarin (22/11).
Jenderal TNI Andika Perkasa, resmi menjadi KSAD usai dilantik kemarin (22/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jenderal Andika Perkasa resmi dilantik sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) oleh Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11). Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono itu pun banjir pujian. Tak hanya dari kubu Jokowi, kubu lawan Jokowi juga ikutan memuji.

Andika dinilai pantas menggantikan Jenderal Mulyono. Andika Perkasa memang perkasa. Pujian pertama datang dari Jokowi. Dia menyebut Andika sosok komplet. Andika telah menduduki sejumlah jabatan penting di sejumlah satuan korps baju loreng.

Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 itu memulai kariernya sebagai komandan peleton, hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Baca juga : Macan Kemayoran Tahan Imbang PSM

Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Dia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya. Belum genap setahun, dia kembali dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Karier militernya semakin moncer sejak Jokowi-JK terpilih sebagai Presiden dan Wapres pada 2014. Hanya dua hari setelah Jokowi-JK dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Saat itu, pangkatnya naik menjadi Mayor Jenderal. Dua tahun mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura. Selanjutnya pada 2018, dia diangkat Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad). Pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Jenderal. Tak lama kemudian, Andika dipercaya menjabat Pangkostrad, menggantikan Letjen Edy Rahmayadi yang mundur, untuk maju di Pilgub Sumatera Utara.

"Saya kira tour of duty-nya sudah komplet. Kemampuannya mumpuni," puji Jokowi di Istana Negara, Kamis (22/11). Ini yang membuat Andika menyisihkan ketiga pesaingnya, meski dia melangkahi beberapa seniornya seperti Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letnan Jenderal Doni Monardo yang berasal dari Akademi Militer angkatan 1985. Lalu Wakil Kepala Staf AD Letjen Tatang Sulaiman, jebolan Akademi Militer angkatan 1986.

Baca juga : Sowan Ke Thailand, Garuda Soroti Pertahanan

"Hitung-hitungannya, pengalaman, rekam jejak, dan pendidikan yang telah dijalani," tutur Jokowi. Karena dianggap mumpuni, Jokowi tak memberi penugasan khusus kepada Andika. "Saya ndak usah kasih tugas khusus. KSAD yang baru, tahu lah apa yang harus dikerjakan untuk negara untuk bangsa. 100 persen tahu," tandasnya.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko juga melontarkan pujian serupa. Andika yang punya track record memegang komando, dianggap memadai menduduki jabatan itu. "Pernah menjadi Komandan Korem, Pangdam, Pangkostrad. Saya pikir, itu sudah cukup memadai untuk sebuah jabatan KSAD," ungkap Moeldoko. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira juga menilai penunjukan Andika Perkasa sebagai KSAD sudah tepat.

Menurutnya, Andika merupakan perwira TNI AD yang komplet dari segi pendidikan dan pengalaman militer di lingkaran elite militer, maupun pemerintahan. Andika juga mengenyam berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan militer maupun sipil. "Dalam bidang pendidikan sipil, Andika telah meraih gelar Doktor dalam bidang Public Policy dari George Washington University, Amerika Serikat," katanya.

Baca juga : OSO Yakin Jokowi Menang 79 Persen

Politisi Partai Indonesia Raya (Perindo) Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, melihat pendidikan yang ditempuh, Andika pas menduduki jabatan KSAD. Nuning juga berharap, Andika mampu menjaga soliditas TNI dan Polri menjelang Pemilu 2019. "Ini keniscayaan. Netralitas adalah hal yang harus dilaksanakan secara konsisten dengan berbagai konsekuensinya," tutur Nuning. Dia mengingatkan, pembenahan TNI AD harus diutamakan untuk peningkatan kompetensi dan kapasitas prajurit. Sehingga, mereka memiliki kompetensi dan harus mencapai tingkatan setara dengan kompetensi prajurit negara maju.

Tak hanya kawan yang memuji Andika, lawan politik Jokowi juga ikut memuji. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, langkah Jokowi menaikkan Andika menjadi KSAD keputusan tepat. Andika bukan orang baru bagi Fadli. Dia sudah mengenalnya sejak masih berpangkat bawah. Andika juga disebut memiliki kredibilitas yang tidak bisa diragukan lagi. Kebetulan Pak KSAD (Mulyono) memang mau pensiun Januari. "Memang tidak perlu Januari. Saya kira wajar kok, kecuali ada KSAD yang digantikan itu masih ada dua tahun masa jabatannya," tutur Fadli. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.