Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
BP2MI Fokus Garap Negara Yang Lindungi Pekerja Migran
Rabu, 13 Januari 2021 20:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mempunyai cara jitu untuk mengatasi masalah eksploitasi yang kerap menimpa PMI. Salah satu caranya dengan fokus menempatkan pahlawan devisa ke sejumlah negara yang regulasinya menjamin perlindungan pekerja migran
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mencontohkan, negara yang melindungi pekerja migran adalah Jepang dan Korea. Keduanya merupakan negara yang menjadi target utama para PMI untuk mengadu nasib.
“Upah dan tunjangan yang diberikan Jepang dan Korea terhadap PMI itu standarnya Rp 21 juta," kata Benny di Gedung Graha Insan Cita, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/1).
Baca juga : Yang Disuntik Nyantai, Yang Nyuntik Gemeteran
Dia mengajak, PMI untuk mengakhiri perencanaan bekerja di beberapa negara yang kerap melakukan ekploitasi. Misalnya, lanjut politisi Hanura itu, Malaysia dan Arab Saudi. "Undang-undang-nya tidak menjamin perlindungan PMI. Bahkan di Saudi itu gaji PMI hanya Rp 5 juta," ungkap mantan anggota DPD itu.
Benny berharap PMI melupakan kedua negara tersebut. Dan bertekad mengadu nasib ke negara yang lebih baik terkait perlindungan terhadap PMI. "Buat apalagi menempatkan PMI ke negara yang memberikan upah dan perlindungan tidak serius," tegasnya.
Untuk merealisasikannya, Benny bakal mempersiapkan PMI yang memenuhi kualifikasi. Caranya dengan menggencarkan pelatihan keterampilan, keahlian dan kemampuan berbahasa. "Ini yang menjadi fokus BP2MI di 2021," beber Benny.
Baca juga : KPK Tangkap Orang Yang Diduga `Sembunyikan` Nurhadi
Meski demikian, dia mengerti, sikap sejumlah negara yang menutup pintu bagi PMI karena alasan pandemi Covid-19. Sehingga pemerintah Indonesia tidak bisa mengintervensi. "Kami berharap kondisi ini segera pulih. Negara penempatan kembali buka," harapnya.
Dalam kondisi normal BP2MI mampu mengirimkan 270.000 PMI setiap tahunnya. "Hitungannya kalau Maret-April Corona selesai, maka kami sudah bisa menempatkan tapi jumlahnya memang tidak seperti kondisi normal," papar mantan Ketua GP Ansor Sulawesi Utara itu. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya