Dark/Light Mode

Diungkap Kementan, Stok Daging Sapi Dan Kerbau Masih Aman

Jumat, 22 Januari 2021 08:01 WIB
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah (kiri) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah (kiri) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Syamsul Maarif mengatakan, stok daging sapi dan kerbau masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. 

Di tahun 2021, kebutuhan daging sapi dan kerbau diperkirakan meningkat menjadi 696.956 ton. 

Sementara produksi dalam negeri di tahun 2021 juga diperkirakan meningkat dari tahun 2020 yaitu sebesar 425.978 ton. 

Selain produksi dalam negeri, masih terdapat carry over daging sapi/kerbau impor dan sapi bakalan setara daging dari tahun 2020 sebesar 47.836 ton sehingga total produksi/stok dalam negeri tahun 2021 sebesar 473.814 ton. Artinya, masih ada defisit daging sapi sebesar 223.142 ton. 

Untuk memenuhi kekurangan daging tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton, impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton. 

Baca juga : BUMD Siap Gelontorkan 780 Ton Daging Sapi Beku

“Stok di akhir tahun 2021 diperkirakan sebesar 58.725 ton diharapkan juga mampu memenuhi kebutuhan Januari 2022" kata Syamsul. 

Syamsul menambahkan, tahun 2021 sejatinya terjadi penurunan impor setara daging sebesar 13,01% dibandingkan dengan impor tahun 2020. 

“Kita berharap tren penurunan impor ini terus berlanjut sejalan dengan meningkatnya produksi daging dalam negeri,” ucapnya. 

Sementara, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan, potensi produksi daging sapi dan kerbau dalam negeri di Januari sebanyak 28,79 ribu ton. 

Sementara, kebutuhan konsumsi kurang lebih sebanyak 56,72 ribu ton. Kondisi defisit ini akan dipenuhi dari stok daging sapi dan kerbau impor dan sapi bakalan. 

Baca juga : Dukungan Penanganan Sampah, KAI Resmikan TPST Simpel Di Bandung

Selanjutnya, dia mengungkapkan, jumlah stok daging sapi dan kerbau impor per 14 Januari ini ada sekitar 21,98 ribu ton. 

Rinciannya terbagi di BUMN sebanyak 15,16 ribu ton dan di pelaku usaha/asosiasi sebanyak 6,83 ribu ton. Sementara jumlah stok sapi bakalan di kandang per 14 Januari sebanyak 144.279 ekor atau setara daging 32,33 ribu ton. 

Ditambah, pada Februari 2021 akan dimulai pengapalan sapi dari sumber negara lain, yaitu, Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia.

Diketahui, selama ini sumber sapi yang masuk ke Indonesia hanya dari Australia

"Untuk masalah harga, tetap kewenangan dari Kemendag. Infonya Kemendag sudah melakukan komunikasi dengan para feedloter. Kementan (Ditjen PKH) juga sudah mengecek ketersediaan di lapangan dan relatif cukup aman sampai dengan kebutuhan Lebaran 2021," tutur Nasrullah.

Baca juga : Dongkrak Penjualan, Toyota Siapkan Program Khusus

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir akan terjadi kekurangan daging sapi dan kerbau di awal tahun. Lantaran, stok daging yang ada cukup untuk kebutuhan masyarakat. 

“Jadi kita tidak usah khawatir akan kekurangan. Dan jika kenaikan harga terjadi Kementan siap koordinasi dengan Kemendag untuk mengontrolnya," tandas SYL. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.