Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pedagang Mogok, Pasokan Seret
BUMD Siap Gelontorkan 780 Ton Daging Sapi Beku
Jumat, 22 Januari 2021 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan Operasi Pasar untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga daging sapi. Dalam kegiatan ini, PD Dharma Jaya siap menggelontorkan 780 ton daging beku.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengungkapkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menghitung ketersediaan dan kebutuhan pangan masyarakat, termasuk daging sapi.
“Ada 780 ton daging sapi beku disimpan di gudang PD Dharma Jaya. Dan, itu bisa untuk memenuhi pasokan. Apalagi, daging beku, merupakan produk yang banyak dipilih masyarakat,” ujar Suharini, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Cuaca Buruk, Basarnas Hentikan Sementara Pencarian Korban Dan Puing SJ 182
Direktur Utama PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman menyatakan, siap mendukung Operasi Pasar yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
“Kami memiliki stok daging sapi beku untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan daging di masyarakat,” kata Raditya dalam akun Instagram @dharmajaya66, Rabu, (20/1).
Tak hanya Dharma Jaya, lanjut Raditya, ada pihak lain yang akan ikut mendukung kegiatan Operasi Pasar seperti Bulog DKI Jakarta, Pasar Jaya, dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan Dan Pertanian DKI Jakarta.
Baca juga : The Sanctuary Siap Luncurkan Cluster Newton Spring Di Sentul
“Nanti untuk mekanisme Operasi Pasar, kami menunggu arahan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan Dan Pertanian DKI Jakarta. Intinya kami siap,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pedagang daging sapi mogok berdagang selama empat hari, mulai 19 hingga 22 Januari 2021. Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta, Tb Mufti Bangkit mengatakan, pihaknya mogok jualan lantaran harga daging sapi di rumah pemotongan hewan terus meningkat. Saat ini harga daging sapi yang belum dipisah antara tulang dan kulitnya sebesar Rp 95.000 per kilogram (kg). Harga itu terlalu tinggi.
“Jika ditambah cost produksi, ekspedisi, totalnya sudah mencapai Rp 120.000 per kg. Sedangkan, harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah Rp 120.000. Itu belum termasuk cost untuk karyawan, dan lain-lain,” kata Mufti.
Baca juga : BP2MI Berangkatkan 116 Pekerja Migran Ke Negeri Sakura
Akibat kenaikan harga, lanjut Mufti, pedagang daging merugi. Makanya, APDI memutuskan untuk melakukan mogok jualan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya