Dark/Light Mode

Sebarkan Nasionalisme Dan Islam Damai

Menko Mahfud Ingin Madrasah Kader NU Diperbanyak

Jumat, 19 Februari 2021 19:56 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat menjadi narasumber pada Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dengan tema Membumikan Fikrah dan Harakah Nahdliyyah sebagai Implementasi Moderasi Islam di Jakarta di Ponpes Al-Fallah, Jakarta, Jumat (19/2). (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD saat menjadi narasumber pada Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dengan tema Membumikan Fikrah dan Harakah Nahdliyyah sebagai Implementasi Moderasi Islam di Jakarta di Ponpes Al-Fallah, Jakarta, Jumat (19/2). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh. Mahfud MD menyatakan ada tiga pilar membangun Indonesia di dalam Islam. Yakni kesadaran bahwa semua manusia sama, kalimatun sawa (titik temu), dan toleran terhadap perbedaan.

"Tiga pilar membangun Indonesia. Satu, kesadaran bahwa manusia ini sama sehingga bersaudara. Lalu dibangun dari kalimatun sawa, persaudaraan ke Indonesiaan, kemudian toleran terhadap perbedaan, jangan merasa paling benar," ujar Menko Polhukam Mahfud MD saat menjadi narasumber pada Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dengan tema Membumikan Fikrah dan Harakah Nahdliyyah sebagai Implementasi Moderasi Islam di Jakarta di Ponpes Al-Fallah, Jakarta, Jumat (19/2).

Menurut Mahfud, jika ada Islam Nusantara, maka jangan disalahkan. Karena Islam masuk ke Indonesia sudah sama dengan yang ada di budaya nusantara. Oleh sebab itu, jika transformasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, dan lain-lain itu dikembangkan dengan baik maka Islam di Indonesia akan tumbuh subur sebagai Islam pendamai.

Baca juga : Lestarikan Kain Tradisional Indonesia, Kemenkop UKM Ingin Bangun Marketplace Khusus

"Indonesia juga akan terjaga sebagai negara yang merdeka dan berdaulat," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Polhukam juga menyinggung peran Nahdlatul Ulama yang turut membantu bersama-sama menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) verdasarkan ideologi Pancasila.

Dikatakannya, jika ada yang mengganggu NKRI dan ideologi Pancasila, maka NU akan tampil dengan memberikan dalil-dalilnya bahwa Indonesia sebagai sudah kompatibel dengan syariat Islam.

Baca juga : Partai Gelora Mau Bikin Marketplace Untuk Bantu UMKM

"Oleh sebab itu, kalau pun menjaga Indonesia maka madrasah-madrasah kader Nahdlatul Ulama seperti ini harus diperbanyak lagi. Negara pasti akan mendapat keuntungan. TNI, Polri, pemerintah akan mendapat keuntungan kalau sering sekali ada madrasah Kader NU karena akan menambah rasa nasionalisme dan ke-Islaman," tambah Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid ini.

"Pesan dari tempat ini, mari Nahdlatul Ulama pelajari dan hayati khittah NU apa yang disebut Islam Nusantara, Islam berdasarkan budaya. Kita ingin bersatu di dalam perbedaan. Padahal bersaudara dan bersatu dalam ikatan kebangsaan, membentuk ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah," sambungnya.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta K.H. Samsul Ma’arif, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jakarta Barat Rois Syuriah, Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto, Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, serta para peserta MKNU. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.