Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
APBN Defisit Rp 63 Triliun
Belanja Negara, Besar Pasak Daripada Tiang
Selasa, 23 Maret 2021 12:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Februari 2021 sebesar Rp 63,6 triliun. Jumlah tersebut 0,36 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Begitu kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara online di Jakarta, Selasa (23/3).
Baca juga : Sharp Gencar Rilis Produk Anyar
Menurut Menkeu, juka dibandingkan tahun lalu terjadi kenaikan 2,8 persen. Pada tahun lalu defisit mencapai Rp 61,8 triliun. “Tapi kita lihat defisit dari GDP 0,36 persen ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang 0,4 persen dari GDP,” ujar Menkeu.
Menurut dia, defisit terjadi karena realisasi penerimaan negara pada Januari 2021 hanya Rp 219,2 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp 282,7 triliun.
Baca juga : Komisi X Sarankan Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Dari Paud Dan SD
Menurutnya, pendapatan negara sebesar Rp 219,2 triliun itu 12,6 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 1.743,6 triliun itu. Pendapatan itu juga naik 0,7 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp217,6 triliun.
Pertumbuhan pendapatan negara ditunjang penerimaan perpajakan yang meningkat 1,7 persen dibandingkan Februari tahun lalu Rp 178,6 triliun dan lebih baik dibandingkan Januari 2021 yang terkontraksi 15,3 persen. Penerimaan perpajakan meliputi penerimaan pajak Rp 146,1 triliun, serta penerimaan kepabeanan dan cukai yang terealisasi Rp 35,6 triliun.
Baca juga : Irjen Napoleon: Lebih Baik Mati Daripada Dipenjara
Sementara, untuk belanja negara yang mencapai Rp 282,7 triliun terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 179,7 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yaitu Rp 103 triliun. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya