Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Satgas Covid: Sampai 19 April 2021, Tak Ada Varian India B1617 Di Indonesia

Selasa, 20 April 2021 22:14 WIB
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito (Foto:Istimewa)
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sampai saat ini, varian B1617 dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 belum ditemukan di Indonesia.

Hal ini disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/4).

"Varian B1617 tidak ditemukan pada sampel yang digunakan untuk whole genom sequencing (pengurutan genom virus) sampai dengan 19 April 2021," kata Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (20/4).

Baca juga : Kasus Covid Naik 4.952, Tertinggi Di Jawa Barat

Varian B1617 yang berasal dari mutasi ganda E484Q dan L452R, pertama kali teridentifikasi di India.

Untuk membendung kasus infeksi virus penyebab Covid-19 dari luar negeri (imported case) yang merupakan bagian dari pengendalian Covid-19 yang berjenjang di Indonesia, sudah diatur pelarangan arus masuk pelaku perjalanan internasional. Baik untuk warga negara asing (WNA) yang memenuhi syarat, maupun warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri melalui Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021, yang masih berlaku hingga saat ini.

Edaran itu mensyaratkan pelaku perjalanan internasional membawa surat hasil PCR negatif Covid-19 dari negara asal, melakukan tes PCR dua kali, serta karantina lima hari di antara dua tes PCR yang dilakukan di dalam negeri.

Baca juga : Telkom Pelopor Terdepan Menjaga Kedaulatan Digital Indonesia

Produksi Vaksin

Pada kesempatan yang sama, Wiku menjelaskan, pemerintah akan memaksimalkan kapasitas produksi vaksin yang dimiliki oleh PT Bio Farma. Sehingga, mampu memenuhi target vaksinasi yang sudah ditetapkan.

Pemerintah Indonesia juga sudah menerima enam juta bulk vaksin Sinovac dari China pada 18 April 2021, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi vaksin Covid-19 di Indonesia.

Baca juga : Sambangi Kantor DPP PSI, KPK: Tidak Ada Jaminan Orang Tidak Korupsi

Untuk kebutuhan vaksin jangka panjang, pemerintah Indonesia terus mendukung produksi vaksin dalam negeri, dengan dasar pengembangan yang sesuai etika dan kaidah ilmiah demi mensukseskan program vaksinasi.

Pemerintah meminta kepada kelompok masyarakat yang masuk dalam prioritas vaksinasi dan dalam keadaan sehat untuk dapat ikut serta dalam program vaksinasi sehingga dapat terlindungi dari COVID-19. "Pemerintah terus memastikan vaksin yang digunakan aman, berkhasiat, halal dan minim efek," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.