Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Dan LIPI Kembangkan Vaksin Rekombinan Penyakit Jembrana

Rabu, 28 April 2021 13:01 WIB
Kepala Pusat Veteriner Farma Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menyerahkan cenderamata kepada peneliti senior Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Endang Tri Margawati, Selasa (27/4)/Ist
Kepala Pusat Veteriner Farma Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menyerahkan cenderamata kepada peneliti senior Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Endang Tri Margawati, Selasa (27/4)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) akan segera mengembangkan vaksin rekombinan untuk penyakit jembrana.

Pusvetma nantinya akan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kepala Pusvetma Agung Suganda bersama tim mengunjungi langsung Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, kunjungan ini untuk membahas detail soal pengembangan vaksin rekombinan untuk penyakit jembrana ini.

Baca juga : KLHK: Pendekatan Pasar, Kunci Pengembangan Usaha Hutan Berbasis Masyarakat

"Kami berdiskusi dengan rencana lebih lanjut mengenai kerja sama antara Pusvetma dengan LIPI soal pengembangan vaksin rekombinan penyakit jembrana," kata Agung.

Sebagai informasi, penyakit jembrana adalah penyakit yang hanya menyerang sapi Bali, namun angka kesakitan yang diderita cukup tinggi. Pengendalian penyakit tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi.

Pusvetma sejatinya telah memproduksi vaksin untuk penyakit jembrana, yaitu vaksin JD Vet. Namun, metode pembuatan vaksin JD Vet masih dilakukan dengan cara konvensional, yaitu menggunakan bahan baku limpa sapi. 

Baca juga : Jaga Kecantikan Dan Gali Potensi Diri Sama Pentingnya

Demi menjawab tuntutan animal welfare, maka penggunaan vaksin jembrana konvensional dengan memanfaatkan limpa sapi itu perlu dicari alternatif lain, yaitu dengan vaksin menggunakan teknologi rekombinan.

"Saya kira vaksin jembrana rekombinan ini bisa menjadi salah satu alternatifnya untuk menghindari cara konvensional," imbuh Agung.

Lebih lanjut, dia berharap langkah kerja sama ini bisa menjadi awal pemanfaatan hasil penelitian di LIPI untuk Pusvetma, demi kepentingan kesehatan ternak di Indonesia. Karena, utamanya akan berujung pada pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia.

Baca juga : Peran Perempuan Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

"Semoga kerja sama ini dapat berlangsung dan memperoleh hasil maksimal bagi kedua belah pihak dan bagi bangsa Indonesia," tutur Agung.

Peneliti Senior Pusat Penelitian Bioteknoligi LIPI Endang Tri Margawati menyambut baik kerja sama pemanfaatan hasil penelitian LIPI ini. Karena riset vaksin jembrana rekombinan yang dilakukan pihaknya akan menjadi penelitian penting yang dikerjakan bersama tim.

"Karena bagi peneliti, pemanfaatan hasil penelitiannya untuk masyarakat lebih tentu merupakan salah satu tujuan utama dibuatnya penelitian," kata Endang. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.