Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemenkes Ngaku Banyak Yang Minta Keringanan

Maaf, Protokol Karantina Nggak Bisa Dinego-nego

Kamis, 3 Juni 2021 07:27 WIB
Ilustrasi WNA asal china masuk ke Indonesia. (Foto: ANTARA)
Ilustrasi WNA asal china masuk ke Indonesia. (Foto: ANTARA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) ke Tanah Air mengalami peningkatan sejak Desember hingga Mei. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan, protokol karantina tidak bisa dinego.

Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Benget Saragih membeberkan, selama masa pemberlakuan protokol kesehatan di pintu kedatangan internasional, pihaknya menerima banyak laporan tentang permintaan keringanan masa karantina.

“Terus terang, di lapangan banyak sekali yang meminta untuk diberikan karantina 1 hari sampai 2 hari,” ungkap Benget dalam diskusi virtual, kemarin.

Baca juga : Diungkapkan Anak Buahnya, Juliari Minta Tak Seret Namanya Dalam Perkara Bansos

Diketahui, WNA maupun WNI dari luar negeri diwajibkan menjalani masa karantina selama 5 hari.

Penerapan protokol karantina tidak bisa dinegosiasikan.

“Tentu ini tidak akan kami berikan. Kami konsisten harus dilakukan swab test dua kali, karena pada faktanya swab test dua kali akan ditemukan kasus positif Covid-19 yang baru,” tuturnya.

Baca juga : Pemegang KTP Banten Dapat Keuntungan Spesial Lebaran di ASTON Cilegon

Tidak main-main, Kemenkes mencatat selama lima bulan, ada 270 WNA yang dinyatakan positif Covid-19 saat tiba di Tanah Air. Sementara volume kedatangan sejak Januari hingga April terus mengalami peningkatan.

Terhitung, sejak 28 Desember ada sekitar 1.743 WNA yang datang. Pada Januari jumlah tersebut naik menjadi 5.742 yang datang.

“Naik lagi Februari menjadi 7.531 orang, kemudian Maret meningkat menjadi 12.252 orang,” imbuh Benget.

Baca juga : DWP Kemendes Ajak Anggotanya Wujudkan Perjuangan RA Kartini

Mulai Maret hingga April terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah memperketat mobilitas masyarakat dalam masa larangan mudik.

“Terjadi penurunan pada April menjadi 8.219, kembali turun menjadi 7.284 pada Mei,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.