Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Top! Menteri Lutfi Ramal Ekonomi Digital Bakal Sentuh Rp 4.531 T Di 2030
Kamis, 10 Juni 2021 19:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar.
Bahkan di 2030, pertumbuhan ekonomi digital diproyeksi naik 8 kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun.
Dengan pertumbuhan GDP di 2030 dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp 24 ribu triliun. "Di 2020, ekonomi digital ini menghasilkan 4 persen terhadap GDP. Di 2030 ini akan naik tinggi lagi," ucapnya dalam keterangan pers Menteri terkait hasil rapat terbatas dalam streaming Youtube, Kamis (10/6).
Baca juga : Top, Wamendes Budi Arie Resmikan Taman Bacaan Digital Pertama Di Sorong
Dari pertumbuhan digital ini, e-commerce memiliki peran yang sangat besar atau sekitar 34 persen, setara Rp 1.900 triliun, diikuti business to business (B2B) sekitar 13 persen sekitar Rp 763 triliun, healthcare sekitar Rp 471,6 triliun.
"Ini semua bagian yang kami bicarakan dari hasil rapat tadi, bahwa e-commerce kita punya potensial sangat besar," tuturnya.
Selain itu ke depan, online travel juga besar sekitar Rp 575 triliun, online media Rp 191 triliun, transportasi dan layanan delivery makanan dan minuman serta fintech di angka Rp 401 triliun pada 2030.
Baca juga : PLN Kantongi Laba Bersih Rp 5,9 Triliun Di 2020
Lutfi menegaskan, Indonesia akan punya GDP sekitar 55 persen dari GDP digital ASEAN yang jumlahnya mencapai Rp 323 triliun dan tumbuh Rp 417 triliun di 2030.
"Namun kita sadar, kita masih berada di bawah dalam S Curve, dengan 5 Unicorn sebesar Rp 1 triliun GDP. Sementara Amerika Serikat punya 207 Unicorn setara Rp 21 triliun dari GDP, di mana setiap triliun GDP nya terdapat 10 Unicorn," katanya.
Untuk bisa mencapai hal ini, perlu segera diperbaiki dari sisi digital dan communication yang sangat penting. Dan tak kalah penting digital consumer proteksi, SDM yang berteknologi, serta innovation ecosystem untuk menghidupkan digital ekonomi, dan governance yang baik.
Baca juga : Top! PNBP Sektor ESDM Kuartal I Tembus Rp 55,11 T
"Kita sadar, ekonomi digital hari ini baru di 4 persen. Tercatat industri makanan minuman industri sekitar Rp 3.669 triliun, tetapi yang baru dilayani digital ekonomi baru Rp 18 triliun. Investasi penting agar ekonomi digital ini tumbuh. Bagaimana menciptakan iklim investasi yang baik," ujar Lutfi.
Nantinya, kata Lutfi, Indonesia akan menghadapai second wave hilirisasi digital economy, menyangkut 5G, blockchain, hingga AI.
"Ini akan menjadikan Indonesia berubah jadi lebih baik, ini second wave," sebutnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya