Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tingkatkan Ekspor Udang, Menteri Trenggono Optimis Indonesia Kuasai Pasar Dunia

Senin, 14 Juni 2021 13:45 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono (tengah) seusai menjadi pembicara di acara Dies Natalis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran ke-16 di Universitas Padjadjaran Bandung, Senin pagi (14/6). (Foto: Kementerian KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono (tengah) seusai menjadi pembicara di acara Dies Natalis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran ke-16 di Universitas Padjadjaran Bandung, Senin pagi (14/6). (Foto: Kementerian KKP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penuh program peningkatan ekspor udang nasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri KKP Trenggono dalam paparannya sebagai keynote speaker pada acara Shrimp Talks: Support the Target of 250% Increase in Shrimp Export Value dalam rangka Dies Natalis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran ke-16 di Universitas Padjadjaran Bandung, Senin pagi (14/6).

"Udang merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diminati pasar global. Dalam kurun waktu 2015–2019 udang merupakan permintaan pasar nomor dua setelah salmon. Indonesia sendiri selama kurun waktu tahun 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen," ujar Trenggono.

Baca juga : Jaring SDM Berkualitas, Bank Syariah Indonesia Buka Program ODP

Ia mengingatkan potensi pasar ini harus kita garap, khususnya pasar yang memberikan nilai tinggi terhadap udang produksi Indonesia, agar Indonesia mampu menguasai pasar udang dunia.

Untuk mendukung hal tersebut bisa tercapai, Trenggono memaparkan beberapa program yang telah disiapkan oleh KKP untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang nasional, yaitu revitalisasi tambak dengan membangun infrastruktur atau sarana dan prasarana sebagai percontohan kawasan udang bagi masyarakat, penyederhanaan perizinan usaha tambak udang, serta pembangunan Model Shrimp Estate untuk budidaya udang dari hulu ke hilir.

Untuk Shrimp Estate sendiri merupakan budidaya udang berskala memadai yang mana proses budidayanya dari hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan dengan proses produksi berteknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan agar prinsip budidaya berkelanjutan tetap terjaga.

Baca juga : Tekan Impor, Pupuk Indonesia Kaji Bangun Pabrik Kieserite

Namun dalam implementasinya, Trenggono menjelaskan beberapa tantangan pada subsektor perikanan budidaya, salah satunya adalah pakan yang merupakan komponen biaya produksi terbesar.

Untuk itu, menurutnya kerja sama antara pemerintah dengan produsen pakan nasional harus berjalan beriringan untuk mencapai biaya komponen pakan yang lebih efisien.

Ia berharap kepada para peneliti agar dapat terus melakukan pengembangan dalam inovasi pakan di Indonesia. “Selanjutnya saya mengimbau kepada para peneliti, khususnya di perguruan tinggi untuk selalu melakukan inovasi dan riset dalam rangka mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan bahan baku yang berasal dari penangkapan,” ujar Trenggono.

Baca juga : Tata Kelola Arsip Kementerian ESDM Raih Terbaik Ketiga Di Indonesia

Nilai ekspor udang nasional pada tahun 2019 sendiri menempatkan Indonesia di urutan kelima eksportir udang dunia, di bawah India, Ekuador, Vietnam dan Tiongkok, dengan market share sebesar 7,1 persen. Dimana dari angka tersebut dengan total volume produksi udang sebesar 239.227 ton nilai ekspor udang Indonesia sebesar 2,04 miliar dolar AS. Hasil inilah yang akan terus ditingkatkan oleh KKP ke depannya.

Namun demikian, Trenggono juga mengingatkan bahwa pengelolaan produksi dari budidaya udang harus dilakukan secara bertanggung jawab dengan menerapkan prinsip berkelanjutan.

 “Kebijakan KKP dalam pemanfaatan sumber daya tidak hanya mengeksploitasi sebesar-besarnya untuk kepentingan ekonomi, namun harus memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan, sehingga pembangunan kelautan dan perikanan di masa depan dapat menyeimbangkan antara ekologi dan ekonomi sesuai dengan arah masa depan ekonomi dunia, yaitu menuju ekonomi biru,” ujar Trenggono.[SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.