Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Anis Matta Optimis, Kekuatan Militer Indonesia Tembus 5 Besar Dunia
Kamis, 3 Juni 2021 10:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta optimis, Indonesia bisa menjadi kekuatan 5 besar dunia. Sejajar dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan China.
Secara militer, kekuatan militer Indonesia juga harus 5 besar dunia.
"Ketika kita ingin menjadikan Indonesia sebagai 5 besar dunia, maka itu berarti, secara militer Indonesia juga menjadi kekuatan militer kelima dunia," kata Anis Matta dalam Gelora Talk 'Reformasi Sistem Pertahanan Nasional dan Urgensi Modernisasi Alutsista TNI' di Gelora Media Centre, Jakarta, Rabu (2/5/2021) petang.
Namun, itu bukan perkara enteng, yang bisa terwujud dalam sekejap. Perlu roadmap dan reformasi sistem pertahanan, serta modernisasi alutsista.
Baca juga : Potensi Pendapatan Pajak Karbon Bisa Tembus Rp 57 Triliun!
Agenda strategis ini akan diperjuangkan Partai Gelora, sebagai bentuk partisipasi dalam politik. "Agenda tersebut adalah salah satu pilar, dari cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kekuatan 5 besar dunia. Di samping ilmu pengetahuan, ekonomi, dan juga militer," ujar Anis.
Menurutnya, reformasi pertahanan nasional harus segera dilakukan. Karena ada perubahan landscape global akibat pandemi.
Untuk itu, Anis menilai perlunya perubahan secara fundamental, terkait asumsi-asumsi dasar mengenai sistem pertahanan nasional saat ini. Terutama, yang menyangkut isu konflik global dan perang masa depan.
"Isu alutsista yang sedang mencuat, menjadi entry point bagi Partai Gelora untuk memulai pembicaraan yang lebih strategis," lanjutnya.
Baca juga : Mantap, Semua Vaksin Covid Di Indonesia Sudah Tersertifikasi WHO
Anis Matta menegaskan, Partai Gelora tidak ingin terjebak soal isu mafia alutsista. Karena yang lebih penting adalah membicarakan asumsi-asumsi dasar strategi pertahanan ke depan.
"Ini adalah satu momentum, untuk memulai pembicaraan yang fundamental, menyusun strategi pertahanan kedepan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR 2010-2016 Mahfuz Sidik mengatakan, anggaran Rencana Strategis (Renstra) pertahanan Indonesia sebesar Rp 1.760 triliun untuk periode 2020-2044 yang dipercepat ke 2024, dinilai masih sulit untuk mendongkrak kapabilitas sistem pertahanan.
Mahfuz bilang, kekuatan militer suatu negara, juga harus ditopang dengan kekuatan industri pertahanan yang memproduksi alat pertahanan sendiri di dalam negeri.
Baca juga : Cetak Rekor, Produksi Pupuk Indonesia Tembus 12,26 Juta Ton
"Belanja pertahanan juga dapat dilakukan di dalam negeri, dengan memproduksi alat-alat pertahanan seperti negara maju, yang berada di 5 besar kekuatan pertahanan dunia. Seperti Amerika dan Prancis," kata Mahfuz, yang saat ini menjabat Sekjen Partai Gelora Indonesia. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya