Dark/Light Mode

Perpusnas-Kementan Kolaborasi Cerdaskan dan Sejahterakan Masyarakat

Jumat, 18 Juni 2021 19:03 WIB
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pustaka dengan Kementan dan Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Jumat (18/6). (Foto: Dok. Perpusnas)
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pustaka dengan Kementan dan Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Jumat (18/6). (Foto: Dok. Perpusnas)

 Sebelumnya 
Abdul Basit menjelaskan, kerja sama ini membantu Pustaka menjangkau hingga ke pelosok pedesaan. Saat ini, tercatat binaan Pustaka tersebar di 90 perpustakaan yang berada di balai teknologi pertanian di 34 provinsi. 

"Untuk sampai kabupaten, sampai kecamatan, bahkan desa, kami belum punya. Sementara, kebutuhan literasi informasi bisa sampai masyarakat pedesaan. Apalagi skala prioritas di Kementan adalah desa-desa rawan pangan, tertinggal, miskin, terpencil, dan terluar. Untuk menjangkaunya, kita bisa menggunakan jaringan yang dimiliki Perpusnas yang memiliki perpustakaan sampai pada tingkat kelurahan/desa," jelasnya.

Baca juga : Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Perlu Ditingkatkan

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas Upriyadi mengatakan, perpustakaan desa yang sudah bertransformasi sebanyak 1.250 perpustakaan. Dalam transformasi perpustakaan desa/kelurahan berbasis inklusi sosial, perpustakaan bertransformasi untuk menyediakan koleksi sesuai kebutuhan masyarakat, transformasi layanan yang tidak terbatas pada fisikal tetapi juga virtual, serta transformasi ruang, yang perpustakaan menjadi ruang berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman.

"Idealnya perpustakaan tidak hanya sekadar mengolah dan melayankan bahan bacaan. Tetapi, saat ini yang dibutuhkan perpustakaan sebagai transfer pengetahuan," ujarnya.

Baca juga : Perpusnas Luncurkan Akademi Literasi, Ruang Digital Tingkatkan Budaya Baca

Koordinator Perpustakaan Pustaka Riko Bintari Permatasari menyampaikan, pihaknya sudah bertransformasi dan berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat pertanian. Ini sebagai strategi untuk mempertahankan eksistensi perpustakaan di masyarakat.

Sejak 2019, Pustaka sudah melakukan kegiatan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Di antaranya, menyediakan buku-buku pertanian kepada masyarakat di beberapa lokasi potensi pertanian, serta memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan petani dengan menghadirkan pakar di bidangnya.

Baca juga : Penguatan Literasi Perlu Intervensi dan Kolaborasi Semua Pihak

"Diharapkan melalui program ini dapat mendorong petani Indonesia bertransformasi dari petani tradisional menjadi petani modern sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya," jelasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.