Pak Jokowi, Sultan Ngajakin Lockdown

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak jurus dilakukan Pemerintah menyikapi menggilanya Corona. Beberapa kementerian di Jakarta memutuskan para pegawainya kerja di rumah alias Work From Home (WFH). Macam-macam, ada yang 100 persen, 75 persen sampai 25 persen. Di daerah, ada yang berteriak lantang meminta lockdown saja. Sampai kemarin, Pemerintah Pusat tetap memilih PPKM Mikro sebagai racikan utama menangkal Corona.

Kementerian mana saja yang memberlakukan WFH itu? Berikut daftarnya:

Pertama, Kementerian BUMN memberlakukan WFH 100 persen untuk pegawainya dari Kamis (17/6) sampai Jumat (25/6). Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE-12/S.MBU/06/2021 tentang Kebijakan Menjalankan Tugas Kedinasan dari Rumah.

Baca juga : Pemerintah Geser Libur Nasional Dan Hapus Cuti Bersama Natal

Dalam surat edaran itu juga mengatur pembatasan aktivitas kedinasan fisik. Pegawai dilarang melakukan perjalanan dinas dan pertemuan atau rapat yang bersifat tatap muka secara Iangsung ataupun fisik. Bagi yang mau melakukan perjalanan dinas dan rapat tatap muka harus dapat izin dari Menteri BUMN, Wakil Menteri BUMN dan pimpinannya.

Kedua, WFH 100 persen juga dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto mengatakan, keputusan ini diambil terkait meningkatkan jumlah kasus positif Corona. WFH akan dimulai per Senin depan.

“Meski WFH, unit-unit pelayanan publik tetap buka,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Cegah Corona, Kemenperin WFH 25 Persen

Ketiga, aturan WFH juga sudah diberlakukan di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Namun, hanya 25 persen. Sedangkan 75 persen pegawainya diperbolehkan bekerja di kantor.

“Sesuai kondisi dari unit masing-masing. Namun, kalau ada satu unit yang kena, segera kita lakukan swab semua dan kita sterilisasi ruangan, didisinfectan,” kata Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi.

Keempat, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga memberlakukan WFH 25 persen. “WFH, 25 persen,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Bangkit Dari Pandemi, UMKM Harus Melek Digital

Kenapa cuma 25 persen? Kata Agus, karena pelayanan kepada masyarakat dan pengusaha harus tetap jalan. “Pelayanan harus tetap jalan,” bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.