Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Selamatkan Penerus Bangsa, BIN Genjot Vaksinasi Untuk Siswa SMP-SMA

Senin, 19 Juli 2021 13:17 WIB
Vaksinasi pelajar yang dilakukan BIN. (Foto: Dok. BIN)
Vaksinasi pelajar yang dilakukan BIN. (Foto: Dok. BIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penularan kasus Covid-19 di kalangan pelajar cenderung naik. Anak menjadi salah satu spreader (penularan) di klaster keluarga, yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif di Indonesia. Melihat fakta ini, Badan Intelijen Negara (BIN) berusaha menyelamatkan para penerus bangsa tersebut dengan mengenjot  vaksinasi bagi siswa SMP-SMA.

“Anak-anak kasus positif yang tertular meningkat. Sehingga BIN fokus pada anak-anak SMP dan SMA. Karena mereka adalah generasi yang harus diselamatkan sebagai penerus bangsa,” ujar Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, saat meninjau langsung vaksinasi pelajar secara door to door, Senin (19/7).

Budi Gunawan mengunjungi dua lokasi vaksinasi pelajar. Pertama, di Kesatuan Junior High School Bogor, Kompleks Pulo Armen, Jalan Raya Pajajaran, Baranangsiang, Bogor. Kedua, Islamic School Al Azhar BSD, Tangsel, Banten.

Acara ini sekaligus memberikan bansos (bantuan sosial) berupa sembako termasuk vitamin secara door to door serentak di Banten dan Bogor. Budi Gunawan menegaskan, kegiatan ini adalah atas perintah Presiden Jokowi, setelah sebelumnya para guru-guru divaksin. Ketika penularan Covid-19 dapat dikendalikan dan masyarakat telah beradaptasi dengan prokes 5 M, maka proses belajar mengajar baik tatap muka atau dikombinasi dengan sistem belajar online dapat segera diterapkan.

“Tentunya, prorgam vaksinasi ini dilandaskan pada pendekatan ilmiah, kemanjuran dan keamanan telah melewati berbagai jenis uji. Oleh karena itu, diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klaster keluarga, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19,” paparnya.

Budi menambahkan, satu dari sembilan kasus positif adalah anak-anak. Data pada Minggu (18/7) menunjukkan, dari 2,9 juta total kasus positif terdapat 250.000 kasus anak.

“Untuk itu, para orang tua dan para pelajar SMP-SMA tidak perlu takut dan khawatir dengan berbagai berita hoaks dan fake news yang beredar di dunia maya. Vaksin tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tetapi orang lain. Apalagi saat ini belum ada jenis proteksi lain dalam menghadapi Covid-19 sebaik yang diberikan vaksin," ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.