Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pemerintah Jamin Ketersediaan Bawang Putih
Importir Bawang Putih Jangan Nakal, Nanti Bisa Di-Blacklist
Minggu, 5 Mei 2019 09:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Untuk menjamin stabilnya harga bawang putih selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2019, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan para importir sudah menandatangani kesepakatan harga Rp 25 ribu per kg. Apabila para importir tersebut tidak memenuhi komitmen itu, maka Kementan tak segan mem-blacklist, sehingga mereka tidak lagi bisa mengimpor bawang putih.
Untuk itu, Kementan bersama Satgas Pangan Mabes Polri melakukan monitoring harga secara harian, demi menjaga harga pangan selama bulan suci Ramadhan.
Amran menegaskan, sampai saat ini, pihaknya sudah mem-blacklist 56 importir bawang putih nakal. "Hari ini berjumlah 41, dan tahun lalu 15. Mereka adalah importir yang tidak mentaati aturan wajib tanam dan berproduksi 5 persen, dan selalu mempermainkan harga. Mayoritas importir yang di-blacklist itu berdomisili di Jakarta, Surabaya, dan Medan," ungkapnya dalam kegiatan operasi pasar pangan murah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/5).
Ke depannya, penerapan sanksi tersebut diharapkan mampu menstabilkan harga bawang putih dan komoditas lainnya. Petani dan pedagang sama-sama untung. Konsumen pun menikmati harga pangan yang murah.
Baca juga : Impor Sudah Tiba, Pasokan Bawang Putih untuk Puasa dan Lebaran Dijamin Aman
Dalam operasi pangan murah ini, Kementan juga menyediakan komoditas pangan lainnya seperti beras, minyak goreng dan gula.
Untuk cabai, daging ayam dan telur ayam, Amran menyebutkan komoditas pangan ini justru mengalami deflasi di bulan Februari-Maret. "Tahun ini, kita jaga stabil. Kita harapkan, harga menguntungkan di tingkat petani, peternak dan di tingkat konsumen harga tetap stabil. Caranya dengan memperkecil disparitas harga, karena rantai pasoknya terlalu panjang," jelasnya.
Terbukti, pasokan cabai besar pada Mei 2019 mencapai 113 ribu ton. Sedangkan kebutuhannya, hanya 76 ribu ton sehingga masih surplus 37 ribu ton. Untuk cabai rawit yang pasokannya mencapai 99 ribu ton, kebutuhannya hanya 64 ribu ton. Praktis, surplusnya 35 ribu ton.
"Sedangkan pasokan bawang merah, mencapai 132 ribu ton. Kebutuhannya hanya 112 ribu ton, sehingga surplus 20 ribu ton," tutur Amran.
Baca juga : Kementan Jamin, Pasokan Cabe dan Bawang Selama Puasa dan Lebaran Aman
Usai operasi pasar murah di Pasar Induk Kramat Jati, Amran melanjutkan peninjauan harga pangan di Pasar Jaya Kramat Jati. Dari hasil pengecekan ini, terpantau harga pangan, khususnya beras stabil.
Amran menjamin, harga beras ke depan terus stabil karena stok beras nasional saat ini mencapai 2 juta ton lebih. "Saat ini pun, kita sedang panen raya. Nah yang kita jaga, kami sudah diskusi dengan Bulog yaitu harga di tingkat petani. Jangan sampai petani rugi," ujarnya.
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menambahkan, ketersediaan bawang putih nasional saat ini berangsur normal, karena sudah mulai masuk bawang putih impor. Selain dari pasokan 115 ribu ton yang sudah masuk, Kementan juga sudah menerbitkan rekomendasi 19 Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH), setara 245 ribu ton bawang putih.
"Terdiri dari tahap pertama pada akhir Maret 2019 sebanyak 8 importir setara 120 ribu ton, dan tahap dua sebanyak 11 importir setara 125 ribu ton," jelas Suwandi.
Baca juga : Demokrat Ke Mendag: Umumkan 8 Importir Bawang Putih Ke Publik
"Untuk menjamin ketersediaan bawang putih, kami tidak segan-segan memberikan tindakan tegas kepada importir yang tidak melaksanakan kewajiban tanamnya sesuai ketentuan. Importir yang mempermainkan harga pun, pasti ditindak keras," tambahnya. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya