Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Perpusnas Ajak Milenial Teladani Kecintaan Bung Hatta Pada Buku
Kamis, 12 Agustus 2021 17:27 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kecintaan Mohammad Hatta atau Bung Hatta kepada buku harus diteladani masyarakat, terutama generasi muda alias milenial. Dengan begitu, para milenial akan lebih siap dalam membangun bangsa.
Kecintaan ini terlihat dari pemikiran bahwa buku membuatnya bebas. Buku-bukunya selalu dibawa serta bahkan saat mempersunting wanita pujaannya, sang Proklamator memberikan buku sebagai mas kawin. Perjuangan Bung Hatta didukung oleh ilmu pengetahuan yang didapat dari membaca.
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menyatakan, internalisasi pemikiran Bung Hatta harus diterapkan masyarakat. Dia berharap, generasi muda Indonesia bisa meniru nasionalisme para pejuang kemerdekaan yang berjuang untuk bangsa, namun tetap mencintai buku.
Baca juga : Dukung Program Petani Milenial, Jababeka Sediakan 2 Hektare Lahan
“Sebagaimana kita tahu, ketika Bung Hatta kembali dari Belanda, beliau membawa kurang lebih 14 peti buku ukuran 1x1 meter, tingginya 1 meter. Tentu saja ini adalah bagian dari kecintaan Bung Hatta kepada buku,” jelasnya, dalam Talkshow Internalisasi Pemikiran Bung Hatta yang mengangkat tema “Dengan Literasi Membangun Negeri” yang diselenggarakan secara daring, Kamis (12/8).
Talkshow yang diselenggarakan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukitinggi ini digelar bersamaan dengan perayaan hari lahir Bung Hatta yang jatuh pada 12 Agustus. Syarif Bando menambahkan, sebelum meraih kemerdekaan, pemimpin bangsa tidak sibuk mengumpulkan harta dan persenjataan. Mereka sibuk membaca buku yang terbit di dalam maupun luar negeri. “Semua orang harus tahu betapa tulus hati para pejuang-pejuang kita terdahulu,” ujarnya.
Pada masa lampau, lanjutnya, pejuang harus menghadapi banyak tantangan, baik fisik, mental, bahkan jiwa untuk meraih kemerdekaan. Namun kini, tantangan yang dihadapi bangsa sudah berubah. Persaingan global dalam menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas harus dipenuhi. Ini merupakan parameter dari capaian tertinggi tingkatan literasi.
Baca juga : Banyak Milenial Jadi Investor Pasar Modal
“Kita tidak bisa menafikkan banyak capaian selama 76 tahun kemerdekaan, tetapi tantangan kita adalah menanamkan rasa nasionalisme, perjuangan terhadap generasi milenial, yang tidak pernah menghadapi tantangan fisik. Mereka menghadapi tantangan global, sejatinya pertarungan global saat ini adalah tingkat kemampuan indeks literasi,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, harus dipahami bahwa membaca buku sangat penting. Demikian juga keberadaan perpustakaan. Perpustakaan harus bisa menjadi tempat untuk masyarakat dalam mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan Bukittinggi Kota Bung Hatta. Upaya branding kota dan sejumlah kegiatan disusun untuk mendukung hal ini. Sejumlah aspek dikaji, terutama di dunia pendidikan, agar peserta didik gemar membaca dan mahasiswa mempunyai pemikiran kritis terhadap isu nasional, tidak hanya kedaerahan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya