Dark/Light Mode

Tembus Rp 1.364 T, Ekspor Industri Tancap Gas

Kamis, 19 Agustus 2021 16:18 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja ekspor industri sepanjang Januari-Juli 2021 tembus 94,62 miliar dolar AS atau Rp 1.364 triliun. Jumlah itu meningkat 31,36 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Ekspor industri tancap gas.

Sektor manufaktur berkontribusi 78,47 persen dari total ekspor nasional pada Januari-Juli 2021 sebesar 120,57 miliar dolar AS atau Rp 1.739 triliun, kinerja ini bahkan lebih tinggi dari 2019. Sementara, ekspor Juli 2021 mencapai 13,56 miliar dolar AS atau Rp 195 triliun, turun 3,63 persen bila dibandingkan dengan Juni 2021 akibat efek Pemberlakukan Pembatasan Kesehatan Masyarakat (PPKM).

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, di tengah pandemi, kinerja sektor industri masih bisa mencatat pertumbuhan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator, termasuk peningkatan ekspor. Meskipun saat ini aktivitas industri juga mengalami pembatasan dengan penerapan PPKM dan ada pelambatan ekspor sedikit, tapi secara tahunan kinerjanya semakin kencang. 

Baca juga : Menteri Bahlil Pede Target Investasi Tahun Ini Tercapai

“Saya pribadi berterima kasih kepada pelaku industri yang terus menjaga dan meningkatkan kinerja ekspornya di tengah pembatasan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (19/8).

Komoditas ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya adalah lemak hewan/nabati sebesar 614 juta dolar AS, kemudian berbagai produk kimia 71,5 juta dolar AS, pupuk sebesar 40,8 juta dolar AS, pakaian dan aksesorinya bukan rajutan yang meningkat 33,2 juta dolar AS, serta nikel dan barang daripadanya 23 juta dolar AS.

Dengan total impor Januari-Juli 2021 sebesar 106,15 miliar dolar AS, neraca perdagangan periode tersebut mengalami surplus 14,42 miliar dolar AS. Sedangkan pada Juli 2021, terjadi surplus sebesar 2,59 miliar dolar AS, meningkat 44,44 persen dibandingkan Juli 2020.

Baca juga : Tembus Rp 6.013,9 T, Utang Luar Negeri RI Turun Tipis

Menperin memberikan catatan, bahwa perkembangan industri dan peningkatan ekspor akan lebih optimal bila impor dapat ditekan. Untuk itu, pemerintah mendorong agar industri mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur.

Terkait hal ini, Kemenperin telah mengeluarkan kebijakan substitusi Impor 35 persen pada tahun 2022 dengan prioritas pada industri-industri dengan nilai impor yang besar pada tahun 2019, seperti mesin, kimia, logam, elektronika, makanan, peralatan listrik, tekstil, kendaraan bermotor, barang logam, serta karet dan bahan dari karet.

“Strategi yang ditempuh pemerintah adalah dengan menurunkan impor sehingga dapat merangsang pertumbuhan industri substitusi impor dalam negeri, peningkatan utilitas industri domestik, dan peningkatan investasi untuk produksi barang-barang substitusi impor,” ujar Agus.

Baca juga : Tembus 12.974 Kasus, Corona Di Jakarta Meledak Lagi

Salah satu upaya peningkatan kinerja sektor industri sekaligus pemulihan ekonomi, yang juga akan berpengaruh pada peningkatan ekspor, adalah melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan pada industri yang tergolong sektor esensial untuk dapat beroperasi dengan kapasitas penuh. Industri esensial adalah yang berorientasi ekspor atau domestik, serta merupakan bagian dari rantai pasok.

“Sedangkan industri esensial yang dapat mengikuti uji coba ini adalah yang berada dalam wilayah berstatus PPKM level 4, berkomitmen melaksanakan protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Menperin 3/2021, dan diprioritaskan bagi industri yang telah melaksanakan program vaksinasi,” jelas Menperin.

Ia menjelaskan, apabila dari uji coba tersebut tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 di industri, pihaknya akan membuka semua sektor industri di Jawa-Bali bisa beroperasi kembali. Karena itu, dia selalu menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan, tertib pelaporan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), serta percepatan vaksinasi bagi pekerja industri yang merupakan kunci penanggulangan pandemi sekaligus pemulihan ekonomi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.