Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2021 tercatat 418,0 miliar dolar AS atau setara Rp 5.954,2 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 4,8 persen year on year (YoY)
“Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,2 persen yoy,” jelas Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (15/6).
Perkembangan tersebut didorong oleh pelambatan pertumbuhan posisi ULN Pemerintah dan ULN Swasta. ULN Pemerintah April 2021 tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara tahunan, ULN Pemerintah pada April 2021 tumbuh 8,6 persen yoy, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 12,6 persen yoy. ULN Pemerintah tumbuh pada April 2021 seiring dengan penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, diantaranya program inklusi keuangan.
Di samping itu, sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga, mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Baca juga : Sambut Liga 1, Maung Bandung Genjot Fisik Pemain
“ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas,” jelasnya.
Termasuk upaya penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,7 persen dari total ULN Pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1 persen), sektor jasa pendidikan (16,3 persen), sektor konstruksi (15,3 persen), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (12,8 persen).
Posisi ULN Pemerintah April 2021 tercatat sebesar 206,0 miliar dolar AS atau Rp 2.934,3 triliun relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN Pemerintah.
Sementara ULN swasta tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta April 2021 tercatat 1,2 persen yoy, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,6 persen yoy.
“Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ULN lembaga keuangan yang terkontraksi semakin dalam sebesar 8,8 persen yoy dari kontraksi 6,6 persen yoy pada sebelumnya.
Baca juga : Juli-Agustus, Jateng Targetkan Vaksinasi Lansia Naik 300 Persen
Selain itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga mengalami perlambatan menjadi sebesar 4,3 persen yoy dari 5,3 persen yoy pada bulan sebelumnya.
Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada April 2021 tercatat sebesar 209,0 miliar dolar AS (Rp 2.977,1 triliun) dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,4 persen terhadap total ULN swasta.
Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 77,2 persen dari total ULN swasta.
“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tegas Erwin.
ULN Indonesia pada April 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,9 persen menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,1 persen.
Baca juga : Turun Tipis, Utang Luar Negeri RI Kini Rp 5.943 Triliun
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89,2 persen dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” tegasnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya