Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2021 sebesar 415,0 miliar dolar AS atau Rp 6.013,9 triliun. Jumlah tersebut turun 0,6 persen dibandingkan dengan posisi April, 417,6 miliar dolar AS atau Rp 6.061 triliun.
Secara tahunan, ULN Mei 2021 tumbuh 3,1 persen. Atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,9 persen.
ULN Indonesia pada Mei 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,6 persen. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,9 persen.
Baca juga : Gempa M 6,2 Guncang Talaud, Tak Berpotensi Tsunami
“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, Jumat (16/7).
Struktur ULN Indonesia tetap sehat. ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,5 persen dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca juga : Sesuai Instruksi WHO, Perjalanan Luar Negeri Tidak Ditutup
“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” ujarnya.
ULN Pemerintah mencatat posisi lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi Mei 2021 tercatat sebesar 203,4 miliar dolar AS, menurun 1,3 persen dibandingkan dengan posisi ULN April 2021. Hal ini mendorong perlambatan pertumbuhan tahunan ULN Pemerintah menjadi sebesar 5,9 persen dibandingkan dengan 8,6 persen di April 2021.
“Penurunan posisi ULN Pemerintah tersebut terjadi seiring dengan pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman dalam valuta asing yang jatuh tempo di bulan Mei 2021,” bebernya.
Baca juga : Tembus Rp 5.954 T, Utang Luar Negeri Naik 4,8 Persen
Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya