Dark/Light Mode

Upaya Kementan Jaga Stabilitas Ayam Ras Petelur

Jumat, 24 September 2021 14:23 WIB
Telur siap diedarkan/Ist
Telur siap diedarkan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya melakukan stabilitasi harga telur ayam ras di tingkat peternak. 

Harga telur sejatinya dipengaruhi oleh banyak faktor. Direktur Jenderal PKH Kementan Nasrullah menyampaikan, harga telur ayam ras sangat dipengaruhi volume supply di kandang dan daya serap pelaku pasar.

Sedangkan, volume supply di kandang sangat tergantung dari stuktur umur induk dan sebaran produksi puncak tidak merata setiap bulan.

"Banyak faktor yang mempengaruhi harga telur ras di tingkat peternak, termasuk dinamika perkembangan supply dan demand telur ayam ras," ujar Nasrullah.

Baca juga : Penerapan LCS Bisa Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

Nasrullah menambahkan, pola konsumsi yang bersifat musiman (seasonal) juga menjadi faktor lain. Di samping poduksi telur yang tinggi di daerah sentra mempengaruhi peternak dan pelaku pasar mencari potensi pasar di daerah yang memiliki tren harga stabil dan lebih tinggi.

"Akibat mekanisme pasar dan distribusi telur antardaerah, harga telur ayam ras fluktuatif. Ditambah adanya kebijakan PPKM pengaruhi konsumsi telur ayam ras yang mengalami penurunan," jelas Nasrullah.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Sugiono mengatakan, terkait dinamika supply and demand yang mempengaruhi harga telur ras di tingkat peternak, penurunan demand yang terjadi diakibatkan karena belum pulihnya perekonomian pascakebijakan PPKM.

"Banyak tempat yang belum buka normal. Selain itu, hajat juga belum sepenuhnya berjalan lancar," ungkap Sugiono.

Baca juga : Strategi Kementan Dalam Stabilisasi Harga Telur Ayam Ras

Meski demikian, jika dilihat dari sisi supply Septermber tahun 2021, neraca surplusnya tercatat 33.280 ton. 

Sedangkan harga telur ayam ras menurut laporan PIP di daerah sentra produksi terutama di Pulau Jawa pada Minggu ke-3 September 2021 tercatat Rp14.500-16.000/kg.

"Kondisi pandemi selama dua tahun ini sangat mempengaruhi daya beli. Semua pelaku usaha mayoritas sedang merugi. Sedangkan produksi telur oleh peternak tidak berkurang," tambah Sugiono.

Plt Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNAK) Makmun menjabarkan, perkembangan rata-rata harga telur ayam ras tingkat produsen dan konsumen periode Juli 2021 sampai dengan minggu ke-3 September 2021 menurun.

Baca juga : Dubes Inggris Jamin AUKUS Tetap Jaga Stabilitas Kawasan

Menurutnya, stabilisasi harga telur ayam ras akan dilakukan dan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melakukan penyerapan telur ayam ras dari peternak. 

Misalnya, mendorong pemanfaatan kembali telur ayam ras dari peternak menjadi bagian dalam bantuan sosial.

"Sekain itu, dalam rangka pencegahan stunting di seluruh Indonesia dengan meningkatkan konsumsi telur ayam ras," tutur Makmun. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.