Dark/Light Mode

Wamenag Ingatkan Teknologi Tak Dapat Gantikan Peran Pendidik

Rabu, 6 Oktober 2021 18:32 WIB
Wamenag KH. Zainut Tauhid Saadi saat menyampaikan keynote speaker pada Konferensi Internasional Ke-7 tentang Pendidikan dalam Masyarakat Muslim yang digelar secara virtual oleh UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (6/10). (Foto: Ist)
Wamenag KH. Zainut Tauhid Saadi saat menyampaikan keynote speaker pada Konferensi Internasional Ke-7 tentang Pendidikan dalam Masyarakat Muslim yang digelar secara virtual oleh UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (6/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH. Zainut Tauhid Saadi menilai, perkembangan teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam menjalani kehidupan, tidak terkecuali di dunia pendidikan. Manfaat teknologi makin terasa saat dunia tengah didera Pandemi Covid-19 seiring berkembangnya kenormalan baru atau new normal.

"Namun demikian, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik," ungkap Wamenag saat menyampaikan keynote speaker pada Konferensi Internasional Ke-7 tentang Pendidikan dalam Masyarakat Muslim yang digelar secara virtual oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (6/10).

Konferensi ini diikuti Rektor UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta Prof. Amany Lubis, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, narasumber dari Indonesia dan sejumlah negara, serta para peserta.

Baca juga : Hasto Ingin TNI Tingkatkan Kekuatan Hadapi Perang Modern

"Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik, guru maupun dosen, serta interaksi pembelajaran antara pelajar dan pengajar. Sebab, edukasi bukan hanya sekadar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, dan kompetensi," ungkap Zainut.

Wamenag melihat, konferensi pendidikan ini sangat penting dan strategis, untuk mendiskusikan sekaligus merumuskan eksistensi pendidikan. Menurutnya, paradigma berfikir tentang pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, nilai dan tradisi yang melekat pada budaya bangsa jangan sampai terabaikan.

Produk pendidikan, menurut Zainut, harus mampu untuk menjawab kebutuhan masa depan kemanusiaan. Termasuk pendidikan Islam yang tidak semata-mata melakukan transfer of knowledge tetapi juga transfer of value.

Baca juga : Laga Panjat Tebing Bakal Jadi Persiapan Menuju Olimpiade Paris

"Cara kita berinteraksi dalam pendidikan, desain kurikulum dan pembelajaran sampai pada bagaimana kita mengoptimalkan teknologi sebagai piranti penting mengembangkan pendidikan harus mengalami penyesuaian," pesan Wamenag.

Setiap individu, lanjut Zainut, dituntut mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam menggunakan teknologi bagi pengembangan dunia pendidikan. Karena pendidikan, bukan hanya transmisi pengetahuan, tetapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.

Tantangan ini, kata Zainut, juga menjadi kesempatan bagi komunitas pendidikan, bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten di abad ke-21.

Baca juga : Rayakan HUT Ke-76 TNI, Bamsoet Ingatkan Ancaman Perang Ideologi

Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 adalah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari ikhtiar pendidikan.

"Situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi, di mana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran dengan baik," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.