Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dibahas di KTT BIMP-EAGA

Perdagangan Dan Pariwisata Merana Kena Imbas Corona

Jumat, 29 Oktober 2021 08:52 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerja sama ekonomi sub regional Asia Tenggara antara Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina di 2019-2020 mengalami kontraksi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kontraksi pertumbuhan ekonomi itu tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2020 lalu.

Perkembangan ekonomi gabungan antara empat negara Asia Tenggara itu dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (KTT BIMP-EAGA) ke-14 pada Kamis (28/10). KTT itu dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga : Menko Airlangga Kebut Digitalisasi Pelabuhan

Airlangga mengungkapkan, kerja sama ekonomi ini selama dua tahun menurun terutama di sektor perdagangan dan pariwisata. Di dua sektor tersebut, kinerja mengalami kontraksi terutama pada 2020.

"Sektor perdagangan mengalami penurunan dari 107,6 miliar dolar AS pada 2019 ke 95,3 miliar dolar AS pada 2020. Sektor pariwisata terkontraksi lebih dalam lagi dari 29,7 miliar dolar AS pada 2019 turun hingga 6,2 miliar dolar AS pada 2020. Kedatangan turis untuk pariwisata tercatat terkontraksi sebesar -76 persen selama periode 2019-2020," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (28/10).

Penurunan dua indikator ekonomi tersebut, kata Airlangga, menyebabkan Produk Domestik Bruto (PDB) kombinasi antara empat negara BIMP-EAGA akhirnya turun dari 6,9 persen year-on-year (yoy) pada 2019, ke -3,5 persen (yoy) pada 2020.

Baca juga : Film Riki Rhino Tayang di MAXstream Dan Pasar Internasional

Adapun, indikator ekonomi yang menyebabkan PDB gabungan keempat negara terkontraksi, masih terbantu oleh dua indikator lainnya yaitu oleh kinerja investasi domestik dan asing atau Foreign Direct Investment (FDI).

Airlangga mencatat total FDI keempat negara justru meningkat selama dua tahun yaitu dari 9.724,7 miliar dolar AS pada 2019, ke 12.793,9 miliar dolar AS. 

Kemudian, total investasi domestik naik dari 6.985 miliar dolar AS di 2019, ke 9.238,2 miliar dolar AS. Untuk diketahui, Forum KTT BIMP-EAGA dibentuk untuk menjalin kerja sama konkret antar empat negara yang berdekatan secara geografis ini.

Baca juga : DPR Harap BUMN Holding Pariwisata Pulihkan Ekonomi Nasional

Forum ini dibentuk pada 1994 dan telah berkontribusi dalam membangun perekonomian sub kawasan tersebut. Kerja sama BIMP-EAGA mencakup 8 bidang utama yakni pariwisata, perdagangan investasi, ketenagalistrikan, transportasi, ICT, pertanian, lingkungan, kebudayaan dan pendidikan. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.