Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Indeks Ketahanan Pangan Turun
Kemendes PDTT Gagas Program Desa Peternakan Terpadu
Selasa, 2 November 2021 16:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berencana meluncurkan Program Desa Peternakan Terpadu.
Program ini merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan ketahanan pangan utamanya ketersediaan daging di Tanah Air.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, saat ini posisi Indonesia dalam Indeks Ketahanan Pangan Global (Global Food Security Index) 2020 mengalami penurunan.
Baca juga : Wamendes PDTT Budi Arie Dorong Kemajuan Ekonomi Desa Di Sekitar Candi Borobudur
Bahkan, posisi Indonesia jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan kita kalah dengan Thailand dan Vietnam.
"Maka kehadiran Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan ini menjadi salah terobosan agar ketahanan pangan kita membaik,” ujar Halim, di Jakarta, Selasa (2/11).
Dia menjelaskan, dalam GFSI 2020, Indonesia berada di posisi 65 dari 113 negara. Tahun lalu, Indonesia berada di peringkat 62. Sedangkan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam saat ini berada di posisi 20, 43, 51, dan 63.
Baca juga : Beri Penghargaan 6 Pemda, Mendag Harap Daerah Lain Terinspirasi
"Situasi ini tentu harus menjadi perhatian bersama karena bagaimanapun kita mempunyai potensi besar untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik," ucapnya.
Gus Halim, panggilan akrab Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, berdasarkan definisi Food and Agriculture (FAO) terdapat empat pilar dalam ketahanan pangan.
Keempatnya yaitu ketersediaan, akses atau keterjangkauan baik secara fisik dan ekonomi, utilisasi atau keragaman (gizi, nutrisi dan keragaman) dan stabilitas atau keberlangsungan.
Baca juga : Perusahaan Patungan RI-Singapura Sepakat Kembangkan 3 Proyek Solar Panel
"Posisi Indonesia dalam Global Food Security Index mengindikasikan belum terpenuhi salah satu atau beberapa pilar dalam ketahanan pangan," terang Gus Halim.
Presiden Jokowi, kata Gus Halim, cukup khawatir dengan penurunan indeks ketahanan pangan di Tanah Air tersebut. Presiden Jokowi meminta dirinya untuk memikirkan upaya peningkatan ketahanan pangan. Terutama, ketersediaan daging di Indonesia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya