Dark/Light Mode

Indeks Ketahanan Pangan Turun

Kemendes PDTT Gagas Program Desa Peternakan Terpadu

Selasa, 2 November 2021 16:07 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memimpin rapat Integrated Farming di kantor Kalibata, Jakarta pada Selasa (2/11). Dalam rapat tersebut Gus Halim menjelaskan rencananya membentuk Program Desa Peternakan Terpadu. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memimpin rapat Integrated Farming di kantor Kalibata, Jakarta pada Selasa (2/11). Dalam rapat tersebut Gus Halim menjelaskan rencananya membentuk Program Desa Peternakan Terpadu. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

 Sebelumnya 
"Presiden meminta agar sebagian dana desa dialokasikan untuk program peningkatan ketahanan pangan utamanya ketersediaan daging. Maka kami menindaklanjuti instruksi tersebut dengan program Desa Peternakan Terpadu," ungkapnya.

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini mengungkapkan Desa Peternakan Terpadu merupakan sistem yang menggabungkan beberapa komoditi unit usaha pada satu pasar di suatu Kawasan.

Nantinya, desa-desa yang memiliki potensi di sektor peternakan akan dikembangkan sebagai sentral-sentral penyedia daging baik dari sapi, kambing, hingga ayam.

Baca juga : Wamendes PDTT Budi Arie Dorong Kemajuan Ekonomi Desa Di Sekitar Candi Borobudur

Selain dikembangkan sebagai pusat-pusat peternakan, desa-desa tersebut juga dikembangkan sebagai pusat holtikultura.

"Kenapa Desa Peternakan Terpadu karena hulu-hilir pengelolaan peternakan ini akan dikelola dengan baik. Dari proses penggemukan hingga pengelolaan kotoran ternak harus bisa memberi nilai tambah. Pengelolaan kotorannya misalnya harus bisa dijadikan pupuk untuk komoditas holtikultura yang dikembangkan secara terpadu," jelas Gus Halim.

Diterangkannya, program ini akan melibatkan bebeberapa pemangku kepentingan. Selain kementerian/lembaga lain, program ini juga akan melibatkan pemerintah daerah, desa, hingga kalangan swasta.

Baca juga : Beri Penghargaan 6 Pemda, Mendag Harap Daerah Lain Terinspirasi

"Ini program yang akan memberikan dampak besar dalam upaya peningkatan ketahanan pangan kita, sehingga harus melibatkan banyak pemangku kepentingan lain. Nantinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau BUMDes Bersama yang jadi motor program ini," bebernya.

Jika tidak ada perubahan, Program Desa Peternakan Terpadu ini rencananya akan diluncurkan pada akhir 2021. Nantinya program ini tidak hanya diaplikasikan di level desa, tetapi juga di entitas lain. Pondok Pesantren, misalnya.

"Targetnya untuk warga masyarakat desa. Rencana saya bahkan tidak hanya untuk desa tapi juga bisa diaplikasikan ke pesantren," beber Gus Halim.

Baca juga : Perusahaan Patungan RI-Singapura Sepakat Kembangkan 3 Proyek Solar Panel

Sebagai langkah awal,dalam waktu dekat akan diterbitkan buku panduan tentang Desa Peternakan Terpadu ini. Buku panduan tersebut akan dibuat dengan narasi sederhana sehingga bisa mudah dipahami oleh warga desa.

"Buku pedoman ini meskipun tidak bisa dipahami 100 persen masyarakat desa tapi setidaknya 60 atau 70 persen dipahami biar nggak muspro, cuma jadi tumpukan," tandas Gus Halim. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.