Dark/Light Mode

Buku Biografi Snouck Hurgronje Diluncurkan, Ungkap Kisah Hidup Hingga Keluarga

Minggu, 14 Mei 2023 09:23 WIB
Peluncuran buku Admired and Despised: the Life and Works of Christaan Snouck Hurgronje, karya Guru Besar Universitas Leiden, Wim van den Doel, di Jakarta, Sabtu (13/5). (Foto: Dok. Perpusnas)
Peluncuran buku Admired and Despised: the Life and Works of Christaan Snouck Hurgronje, karya Guru Besar Universitas Leiden, Wim van den Doel, di Jakarta, Sabtu (13/5). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Riset Masyarakat dan Budaya bersama Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV)-Jakarta, Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Yayasan Pustaka Obor, dan Galeri Foto Jurnalistik Antara menggelar peluncuran buku “Admired and Despised: the Life and Works of Christaan Snouck Hurgronje” karya Guru Besar Universitas Leiden, Wim van den Doel, di Jakarta Sabtu (13/5).

Snouck Hurgronje merupakan salah satu tokoh sejarah dan ilmuwan asal Belanda yang ceritanya kontroversial di kalangan sejarawan. Buku yang diterjemahkan dari Bahasa Belanda itu menggambarkan petualangan kehidupan Snouck.

Dalam bukunya, Wim van den Doel menceritakan kehidupan Christaan Snouck Hurgronje sebagai seorang yang penuh nuansa dan luar biasa, di samping kontroversinya yang dianggap sebagai mata-mata.

“Snouck sangat bahagia hidup bersama orang-orang Sunda. Dia benar-benar ingin menjalani kehidupan di kalangan para Muslim. Dia bahkan tidak suka orang Belanda yang tinggal di Batavia hanya untuk cepat kaya atau berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dia tidak suka sama sekali,” ungkap Wim.

Baca juga : Telkom Bersama Huawei Luncurkan Interplay Smart Home+ di Innovation Center

Lahir di Oosterhout pada 8 Februari 1857, lanjut Wim, Snouck pernah tinggal dan menjalankan studi di Mekah. Karena kecerdasannya dan pemahamannya tentang Islam, Snouck diangkat menjadi penasehat resmi Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan berperan aktif dalam membuat strategi Perang Aceh (1873–1913) bersama Jenderal van Heutsz.

Pada 1890, dalam buku diceritakan Snouck menikah dengan seorang wanita Sunda bernama Sangkana. Orang-orang beranggapan bahwa Snouck menikahi orang Sunda hanya untuk mendapatkan informasi dan memata-matai, namun berdasarkan surat yang Wim baca, kenyataannya tidak seperti itu.

Bersama Sangkana, Snouck dikaruniai empat orang anak. Saat melahirkan anak kelima, Sangkana meninggal bersama bayi yang dilahirkan. Dari surat yang ditemukan Wim, sejal saat itu, hidup Snouck menjadi kelam.

Sejak saat itu, Snouck tidak ingin melakukan apapun, tidak ingin makan. Snouck benar-benar terkejut dengan kematian istrinya. “Snouck tidak akan melakukan itu semua jika dia tidak benar-benar mencintai istrinya,” terang Wim.

Baca juga : Kuaci Rebo Luncurkan Varian Baru Rasa Kelapa

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan, sebagai seorang Profesor Melayu di Universitas Leiden, Snouck telah menulis lebih dari 1.400 tulisan tentang situasi Aceh dan posisi Islam di Hindia Belanda. Buku-buku hasil karyanya menjadi bahan rujukan dalam berbagai penelitian sosio antropologi dan menginspirasi para penulis untuk menciptakan buku, serta menjadi bahan edukasi untuk semua kalangan.

“Pemikiran hebat dari Snouck menjadikan beliau dikenal sebagai arsitek kolonial di bidang teologi Islam dan korelasinya di aspek sosial-budaya,” ungkapnya.

Syarif Bando mengungkapkan, sebagai lembaga pelestari dan deposit, Perpusnas terus melestarikan, mendayagunakan, serta mendiseminasikan karya Snouck Hurgronje. 

Baca juga : Koperasi Pondok Pesantren Diharapkan Dongkrak Wirausaha Baru

Sementara itu, dalam mini simposium, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Jajat Burhanudin menjelaskan, Indonesian-Netherlands Cooperation in Islamic Studies (INIS) menerbitkan sejumlah edisi terjemahan dari buku terbitan Belanda tentang Islam di Indonesia, termasuk karya Snouck. Namun, terbitan tersebut sangat terbatas. “Buku karya Snouck sangat terbatas di Indonesia yang dapat diakses kalangan umum masyarakat,” ungkapnya.

Jajat melanjutkan, berawal dari Jawa, perjumpaan Snouck dengan umat Islam Indonesia dilanjutkan dengan pengamatan terhadap cara-cara para ulama Jawa dalam mengamalkan Islam sehingga agama tersebut berkembang menjadi sistem yang mapan.

Acara peluncuran buku juga dihadiri Presiden Universitas Leiden Annetje Ottow, Direktur Perpustakaan Universitas Leiden Kurt de Belder; Direktur KITLV-Jakarta Marrik Bellen, General Manager Yayasan Pustaka Obor Indonesia Kartini Nurdin, dan Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jajang A Rohmana.

Acara juga dimeriahkan dengan pameran foto koleksi digital Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Pameran berlangsung pada 13-25 Mei 2023 di Zona Pameran, Lantai 4 Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.