Dark/Light Mode

Dapat Hotel Bintang 3-5, Dikasih Makanan Khas Nusantara, Jemaah Haji Dimanjakan

Rabu, 15 Mei 2024 08:59 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengecek hotel untuk jemaah haji di Madinah. (Foto: Dok. Kemenag)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengecek hotel untuk jemaah haji di Madinah. (Foto: Dok. Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jemaah haji Indonesia yang saat ini berada di Madinah, dimanjakan dengan berbagai fasilitas jempolan. Dari sisi akomodasi, mereka disediakan hotel bintang 3-5 yang jaraknya sangat dekat dengan Madjid Nabawi. Dari sisi konsumsi, mereka diberi makanan dengan masakan khas Nusantara.

Untuk hotel, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan 147, dengan level bintang 3 sampai 5. Fasilitas kamarnya tentu baik, sesuai taraf hotelnya. Sebagian kamar mandi sudah menggunakan bath up, sebagian lagi memakai shower, dengan air panas yang selalu tersedia.

Jarak hotelnya sangat dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga jemaah tidak perlu capek jalan kali untuk beribadah di Masjid Rasulullah tersebut. Yang terdekat cuma 50 meter dari gerbang Masjid Nabawi. Sedangkan yang terjauh 350 meter.

Hotel-hotel tersebut tersebar di wilayah Markaziyah Syamaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah. "Jarak hotel ke Masjid Nabawi mulai dari 50 meter sampai yang agak jauh sedikit sekitar 350 meter. Insya Allah jemaah haji sudah kita persiapkan semuanya," terang Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi.

Hotel-hotel ini telah dicek oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (9/5/2024). Salah satunya Emaar Elite di wilayah Syamaliyah, sekitar 50 meter sebelah utara Masjid Nabawi.

Baca juga : Jemaah Haji Indonesia Dimuliakan Arab Saudi

Hotel Emaar Elite yang disewa Kementerian Agama ini mampu menampung 1.400 jemaah. "Saya lihat hotel untuk jemaah haji Indonesia representatif, bagus dan bersih. Ini sesuai kontrak," kata Yaqut, ketika itu.

Untuk konsumsi, PPIH Arab Saudi menyediakan makanan bercita rasa Nusantara. Menu yang disajikan antara lain nasi kuning, ayam goreng saus mentega, telur orak-arik, nasi uduk, telur dadar, opor ayam, daging sapi masak habang, ikan tuna cabe hijau, ayam gulai, ikan patin bumbu balado, rendang daging, semur daging, ikan patin goreng, gepuk daging sapi, dan tidak lupa tahu dan tempe. Menu-menu ini dipadu dengan tumisan sayuran serta ditambah buah-buahan dan air mineral.

Untuk menyediakan makanan khas Nusantara ini, Kementerian Agama mendatangkan bumbu-bumbu langsung dari Indonesia. Yang sudah didatangkan mencapai 70 ton, dari total kebutuhan 200 ton. Untuk menjaga cita rasa, mayoritas chef-nya orang Indonesia.

Mengenai pelaksanaan ibadah, jemaah haji Indonesia juga mendapatkan fasilitas baik. Contohnya untuk masuk Raudhah. Selain bisa menggunakan aplikasi Nusuk, jemaah Indonesia juga bisa masuk ke Taman Surga tersebut dengan Tasreh atau Surat Izin yang diberikan Pemerintah Arab Saudi. Tasreh tersebut dibagikan melalui Ketua Kelompok Terbang (Kloter) masing-masing.

Sisi pelayanan kesehatan juga optimal. Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) Madinah telah menyiapkan obat-obatan sebanyak 63 ton. Obat-obatan itu semuanya didatangkan dari Tanah Air.

Baca juga : Menag Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji, Ini Pesannya

Pengadaan 62 ton ini berasal dari stok tahun 2023, termasuk kebutuhan obat di tahun 2024. Sisanya dilakukan stok opname lagi untuk kebutuhan di 2025.

“Ada kebutuhan obat yang sifatnya vital, ada esensial, dan ada non esensial. Kalau vital itu ada penambahan sekitar 20 persen, vital misalnya (obat) jantung tambah 20 persen, esensial 20 persen, dan vitamin cukup 5 persen,” ujar Kasie Kesehatan KKHI Madinah Muhammad Firdaus.

Menurut Firdaus, penyakit yang paling banyak diderita tahun lalu adalah hipertensi, disusul gangguan dislipidemia, seperti gangguan lemak dan kolesterol, lalu diabetes mellitus.

Sebanyak 90.000 jemaah haji Indonesia gelombang pertama akan tiba Madinah, Arab Saudi mulai 12 sampai 23 Mei 2024. Hingga hari kedua kedatangan, sudah 1.300 lebih jemaah tiba di Madinah, melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).

Masing-masing jemaah haji tersebut akan tinggal di Madinah selama 9 hari untuk menjalankan ibadah salat lima waktu di Masjid Nabawi, beribadah di Raudhah, berziarah ke makam Rasulullah, dan yang lainnya.

Baca juga : Menag Apresiasi Pemerintah Saudi Tambah Layanan Fast Track Jemaah Haji Indonesia

Pihak hotel turut memberikan sambutan istimewa kepada pada jemaah haji. Contohnya yang dilakukan Hotel Abraj Tabah. Mereka menyambut jemaah dengan tabuhan rebana dan lantunan Salawat Badar, serta memberi hadiah Al-Qur'an dan cemilan ringan.

Para jemaah sangat terkesan dengan sambutan dan fasilitas yang diberikan. "Terima kasih atas sambutannya yang sangat baik," ucap Habiburrahman, seorang jemaah lansia, sambil merebahkan tubuhnya ke kasur.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.