Dark/Light Mode

Dubes Dewi Hadiri Peringatan 50 Tahun Jatuhnya Pesawat Jemaah Haji Di Sri Lanka

Sabtu, 9 Maret 2024 13:23 WIB
Dubes RI untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing menghadiri peringatan 50 tahun jatuhnya pesawat haji Indonesia di Sri Lanka. (Foto: Ist)
Dubes RI untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing menghadiri peringatan 50 tahun jatuhnya pesawat haji Indonesia di Sri Lanka. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dubes RI untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing, memperingati 50 tahun jatuhnya pesawat jemaah haji Indonesia di Seven Virgin Hill, Maskeliya, Provinsi Tengah, Sri Lanka. 

Acara peringatan dilakukan pada Selasa (5/3/2024) dengan mengunjungi monumen dan makam para korban jatuhnya pesawat Jemaah Haji Indonesia, yang merenggut nyawa dari seluruh 191 penumpang. Kehadiran Dubes Dewi atas undangan Gubernur Central Province Sri Lanka, Lalith U. Gamage.

Sekedar mengingatkan, Pesawat DC 08 Martinair dengan 191 penumpang termasuk awak pesawat yang terbang dari Indonesia jatuh ke kawasan pegunungan Seven Virgins pada tengah malam. Kecelakaan itu merenggut nyawa seluruh penumpang dan awak pesawat. 

Baca juga : Dubes RI Dewi Gustina Tobing Sambut Buku Eksplorasi Melayu di Sri Lanka

Jenazah yang berhasil ditemukan dimakamkan di kaki pegunungan, dan monumen didirikan oleh pemerintah Indonesia sebagai penghormatan bagi para korban. 

Setelah 50 tahun berlalu, peringatan kecelakaan pesawat ini masih memiliki makna yang mendalam, sebagai pengingat akan ikatan yang langgeng antara Indonesia dan Sri Lanka dan kesedihan bersama atas kehilangan nyawa para korban.

Dubes Dewi mengatakan, pentingnya menghormati dan memberikan penghormatan kepada para korban dari tragedi yang memilukan ini. Tindakan solidaritas dan penghormatan sepertiini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara tetapi juga merupakan penghormatan yang pantas bagi para korban yang telah kehilangan nyawa. 

Baca juga : Dubes Ukraina Untuk Indonesia Vasyl Hamianin Peringati 2 Tahun Perang Sambil Nobar

Melalui acara peringatan ini, baik Indonesia maupun Sri Lanka menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjaga kenangan para korban dan memperdalam pemahaman serta persahabatan antara kedua negara.

Kedutaan Besar Republik Indonesia, bekerja sama dengan Pemerintah Central Province, berencana untuk merenovasi dan memperbarui monumen dan makam. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa warisan mereka dijaga dengan baik. 

Renovasi dapat mencakup berbagai upaya, seperti perbaikan struktur fisik monumen, pemugaran makam, pemeliharaan lingkungan sekitar, dan peningkatan fasilitas dan aksesibilitas bagi pengunjung. 

Baca juga : Dubes Jepang Kiya Masahiko Hadiri Simposium 50 Tahun Hubungan ASEAN-Jepang

Ke depan penting juga untuk merencanakan pemeliharaan berkala untuk memastikan bahwa monumen dan makam tetap terawat dengan baik dalam jangka panjang. Ini dapat mencakup penjadwalan perawatan rutin, inspeksi reguler, dan pembaruan sesuai kebutuhan. 

“Dengan merenovasi monumen dan makam para korban dengan cara yang tepat dan memadai, kita dapat memastikan bahwa warisan mereka dihormati dan dipelihara sebagai bagian penting dari sejarah kita,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.