Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Meski sudah mulai adem, isu hadirnya kemitraan trio Amerika Serikat (AS), Australia dan Inggris atau yang disebut AUKUS kembali diangkat dalam kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Indonesia.
Blinken mengatakan, AUKUS tidak akan merugikan kawasan Indo-Pasifik. Justru, pakta kerja sama ini malah bakal menguntungkan kawasan ini.
Dalam jumpa persnya bersama jurnalis, Selasa siang (14/12), Blinken mengatakan, bentuk kerja sama AUKUS tidak jauh berbeda dengan kemitraan Paman Sam dengan negara-negara di Indo-Pasifik.
Baca juga : Kelar Hadiri G7, Menlu Blinken Bakal Sambangi Indonesia
"Kemitraan AUKUS hanya melengkapi aliansi lain yang sudah kita miliki di Indo Pasifik," ujar Blinken.
Menurutnya, kemitraan ini melibatkan banyak hal, termasuk kolaborasi dan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, rantai pasokan, siber dan kecerdasan buatan.
"Apa yang kami lakukan di seluruh Indo-Pasifik dan di luar kota adalah membangun koalisi kemitraan," lanjutnya.
Baca juga : Banjir Sintang Belum Surut, PUPR Bakal Bangun Geobag
Blinken menekankan, fokus AUKUS berhubungan dengan pengembangan tenaga nuklir, bukan senjata nuklir. Pihaknya terbuka untuk berpartisipasi dengan negara lainnya.
“Jadi saya pikir, agenda kami berfokus pada bagaimana kita dapat bekerja sama secara efektif dengan koalisi negara-negara lain untuk memenuhi tantangan yang kita hadapi," ucapnya.
"Dan menangani secara efektif masalah yang berdampak pada kehidupan kita semua," lanjutnya.
Baca juga : Indo Premier Sekuritas Tawarkan IPOT EZ Untuk Investor Pemula
AUKUS merupakan kemitraan keamanan untuk Indo-Pasifik yang akan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir AS dalam bentuk aliansi AUKUS. Kesepakatan itu membatalkan perjanjian kapal selam rancangan Prancis-Australia senilai 40 miliar dolar AS. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya