Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Meski Indonesia dan Malaysia terus menyampaikan kekhawatirannya terhadap aliansi tiga negara (Amerika Serikat, Australia dan Inggris) atau AUKUS. Namun Washington menegaskan, kelompok tersebut bakal berdampak positif bagi kawasan Indo Pasifik.
Penasihat Departemen Luar Negeri AS Derek Chollet menjamin, aliansi tersebut tidak akan mengganggu kedamaian di kawasan Indo Pasifik. Ia menambahkan, tidak akan ada perlombaan membuat senjata nuklir jika Australia memiliki kapal selam bertenaga nuklir.
Baca juga : ASUS Resmi Hadirkan Zenfone 8 di Indonesia
"Hal ini kembali saya tegaskan saat bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan rekan-rekan Indonesia," jelas Chollet dalam konferensi pers melalui telepon, di Jakarta, Kamis (21/10).
Menurut Chollet, alih-alih memicu kekisruhan, kehadiran AUKUS akan mendamaikan. Bahkan tidak akan merusak sentralitas ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).
Baca juga : ASUS Zenfone 8 Siap Ramaikan Pasar Indonesia
"AUKUS bukanlah ancaman bagi perdamaian, dan keterlibatan AS di kawasan adalah positif, karena Indo Pasifik yang bebas dan terbuka sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran bersama," jaminnya.
"Nuklir hanya dipakai sebagai sumber energi penggerak kapal selam," sambungnya.
Baca juga : Stadion Arena PON XX Terbaik Di Asia Pasifik
Sebelumnya, Menteri Muda Pertahanan Inggris urusan Angkatan Bersenjata, James Heappey mengatakan, ada pemberitaan berlebihan mengenai AUKUS. Sehingga gaung penolakan AUKUS menggema di antara negara-negara Indo Pasifik, khususnya ASEAN.
"Aliansi tersebut tidak akan mengurangi persahabatan ketiga negara dengan negara-negara lain di Indo Pasifik," tegasnya. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
