Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kompakan Sama PBB

Menlu Retno Minta Taliban Izinkan Perempuan Sekolah

Selasa, 29 Maret 2022 06:30 WIB
Suasana kelas khusus anak perempuan di sekolah menengah di Kandahar, Afghanistan. (Foto: UNICEF).
Suasana kelas khusus anak perempuan di sekolah menengah di Kandahar, Afghanistan. (Foto: UNICEF).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia menyampaikan kekhawatiran atas diusirnya anak-anak perempuan dari ruang kelas oleh Taliban pada pekan lalu. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi meminta Taliban agar mengizinkan para anak perempuan bisa kembali bersekolah.

Permintaan ini disampaikan Retno saat melakukan kunjungan ke Doha, Qatar. Di sana, Retno bertemu delegasi Taliban Amir Khan Muttaqi, Senin (28/3). Dia menyampaikan, pendidikan adalah hak bagi semua anak-anak.

Baca juga : Anniversary ke-23, Alfaland Group Bagikan Paket Sembako, Produk Kesehatan dan Perlengkapan Sekolah

Sejak mengambil alih kekuasaan Pemerintah sipil Agustus lalu, Taliban memang menerapkan aturan ketat. Salah satunya, membatasi ruang gerak warga perempuan. Perempuan kembali menjadi warga kelas dua di mana mereka tidak bisa beraktivitas secara bebas. Salah satunya, Taliban sempat melarang anak perempuan mengenyam pendidikan menengah dan kampus.

“Saya menegaskan, pendidikan perempuan sangat penting bagi masa depan Afghanistan,” kata Retno dalam jumpa pers virtual, Senin petang (28/3).

Baca juga : Pertemuan G20, Dirjen PPKL Bahas Persoalan Lingkungan Dan Perubahan Iklim

Dia juga mengaku, Indonesia khawatir atas kebijakan penutupan akses terhadap sekolah tingkat atas bagi perempuan di Afghanistan.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga menyampaikan rasa khawatir mereka atas langkah Taliban ini. Dewan Keamanan PBB telah menyatakan keprihatinan mendalam terkait keputusan penguasa Taliban di Afghanistan, yang tidak memberi akses pendidikan sekolah menengah bagi anak-anak perempuan, dan meminta kelompok itu membuka kembali sekolah bagi siswa perempuan, tanpa menunda-nundanya.

Baca juga : Wamenag: Ulama & Ormas Islam Mitra Keberhasilan Pembangunan Indonesia

“Para anggota Dewan Keamanan mengukuhkan kembali hak pendidikan bagi semua orang Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan,” kata pernyataan dari PBB, Senin (28/3).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.