Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Kecam Aksi Bakar Quran Di Swedia, WNI Diminta Tak Terprovokasi

Senin, 18 April 2022 11:38 WIB
Aksi pembakaran Al Quran di Norrkoping, Swedia, Minggu (17/4). (Foto: AFP via The Straits Times)
Aksi pembakaran Al Quran di Norrkoping, Swedia, Minggu (17/4). (Foto: AFP via The Straits Times)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia mengecam aksi pembakaran kitab suci Al Qur'an di Swedia oleh politisi Denmark Rasmus Paludan, yang telah berlangsung selama empat hari berturut-turut di berbagai kota sejak Kamis (14/4).

Terakhir, aksi tersebut dilancarkan Paludan di Norrkoping, Minggu (17/4).

"Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan tidak bertanggung jawab. Tidak terpuji," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri melalui situs resminya.

Terkait hal tersebut, KBRI Stockholm telah meminta seluruh WNI dan diaspora Indonesia di Swedia, untuk tidak terpancing dan menghindari perbuatan yang berpotensi dapat melanggar hukum dan peraturan.

Baca juga : Demo Bakar Quran Di Swedia Rusuh, 3 Luka 17 Ditahan

Dalam aksi pembakaran Al Qur'an yang juga dikutuk Perdana Menteri Magdalena Andersson, insiden Minggu (17/4) telah mengakibatkan 3 orang luka-luka dan 17 orang ditahan.

"Tiga korban luka adalah tersangka pelaku kriminal. Tak ada korban cedera berat yang membahayakan nyawa," ujar polisi dalam pernyataan online.

Bentrokan 4 Hari

Bentrokan dalam 4 hari terakhir yang dimotori gerakan anti-imigrasi dan anti-Islam Stram Kurs (Garis Keras) pimpinan politisi Denmark-Swedia Rasmus Paludan, bertujuan membakar salinan Al-Qur'an di depan umum.

Baca juga : Indonesia Kecam Serangan Israel Di Masjid Al Aqsa

Tiga polisi terpaksa dilarikan ke rumah sakit, setelah kerusuhan pecah di kota Linkoping, Swedia timur pada 14 April. Dua orang ditangkap dalam kerusuhan tersebut.

Hari berikutnya, sembilan petugas polisi terluka dalam bentrokan serupa di Orebro di Swedia tengah. Sabtu (16/4), kerusuhan pecah oleh ulah pendukung Paludan.

Setelah serangkaian insiden, Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan, pihaknya telah memanggil kuasa usaha Swedia di Baghdad pada Minggu (17/4).

Mereka mengingatkan, kejadian tersebut bisa berdampak serius pada hubungan antara Swedia dan Muslim secara umum. Baik dengan negara-negara Muslim dan Arab, atau komunitas Muslim di Eropa.

Baca juga : Gibran Diprediksi Ikuti Jejak Jokowi

Paludan berencana menggelar demonstrasi lebih lanjut di dua kota lain di Swedia. Namun, belum mendapat lampu hijau dari polisi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.