Dark/Light Mode

10 Korban Tenggelamnya Kapal Wisata Kazu 1 di Hokkaido Jepang, Telah Ditemukan

Minggu, 24 April 2022 22:59 WIB
10 Korban Tenggelamnya Kapal Wisata Kazu 1 di  Hokkaido Jepang, Telah Ditemukan

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjaga pantai Jepang mengkonfirmasi setidaknya 10 orang tewas dalam musibah tenggelamnya kapal wisata Kazu 1 yang bermuatan 26 orang (24 penumpang, 2 kru) di lepas pantai utara Pulau Hokkaido, Jepang, Minggu (24/4).

Pencarian korban lainnya masih terus berlanjut.

"Kami telah mengkonfirmasi kematian 10 orang dari tenggelamnya kapal wisata Kazu I," kata Juru Bicara Penjaga Pantai kepada AFP.

Seluruh korban meninggal itu, telah dibawa ke fasilitas medis. Tayangan TV NHK menunjukkan gambar setidaknya satu orang di atas tandu, dipindahkan petugas penyelamat dari helikopter ke ambulans.

Otoritas berwenang menggunakan pesawat dan kapal patroli, termasuk tujuh kapal, tiga pesawat terbang, dan empat helikopter dari penjaga pantai, untuk mencari 16 orang tersisa yang berada di kapal Kazu I.

Baca juga : Pagi Ini, 4 Korban Hilangnya Kapal Wisata Kazu 1 Di Hokkaido Jepang Ditemukan

Kapal itu kandas setelah mengalami masalah di Semenanjung Shiretoko, yang terkenal dengan satwa dan garis pantainya yang dramatis.

Penjaga pantai pertama kali mendapat laporan dari awak kapal, bahwa air membanjiri kapal pada Sabtu (23/4) sore. Dua jam kemudian, kapal tersebut miring 30 derajat.

Kepada Reuters, seorang pejabat koperasi perikanan setempat mengatakan, es melayang dapat dilihat di laut di sekitar daerah itu hingga akhir Maret.

"Suhu air mencapai sekitar 2 hingga 3 derajat Celcius (36-37 Fahrenheit) pada saat ini. Hanya beberapa menit, kondisi ini bisa mengaburkan kesadaran Anda," katanya.

Angin dan Gelombang Tinggi

Baca juga : Kapal Wisata Kazu 1 Hilang Di Hokkaido Jepang, Nasib 24 Penumpang Masih Tanda Tanya

Semenanjung Shiretoko ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2005. Tempat ini terkenal dengan satwa liarnya yang unik, termasuk singa laut Steller yang terancam punah. Selain itu, juga ada burung migran dan beruang coklat.

Perjalanan wisata perahu di daerah tersebut populer bagi pengunjung yang berharap untuk melihat ikan paus, burung, dan satwa liar lainnya, serta hanyut es di musim dingin.

Perbatasan Jepang tetap tertutup untuk turis karena aturan Covid-19. Sehingga, tamasya di negara itu secara efektif terbatas pada penduduk dan warga negara Jepang.

Sabtu (23/4), gelombang tinggi dan angin kencang dilaporkan mendorong beberapa kapal nelayan lokal untuk kembali ke pantai lebih awal. Suhu air siang hari di daerah itu sekitar 2 hingga 3 derajat Celcius.

Kazu I kandas di perairan dangkal pada Juni tahun lalu, dengan 21 penumpang dan dua awak di dalamnya.

Baca juga : Korban Meninggal Gempa Pasaman Barat Bertambah Jadi 10 Orang, 4 Masih Dicari

Beruntung, kapal dapat kembali ke pelabuhan. Namun, polisi tetap menyelidiki kaptennya, karena kelalaiannya telah membahayakan.

November lalu, seorang pria berusia 69 tahun hanyut selama 22 jam di perairan terbuka di barat daya Kagoshima.

Pada September 2020, sebuah kapal kargo dengan 43 awak di dalamnya tenggelam setelah terjebak dalam topan di lepas pantai barat daya Jepang.

Dua orang berhasil diselamatkan, sementara seorang anggota awak ketiga ditemukan tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal. Operasi pencarian dibatalkan seminggu kemudian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.