Dulu Beku, Kini Australia Dan China Mulai Mencair

RM.id  Rakyat Merdeka - China menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Anthony Albanese sebagai Perdana Menteri (PM) Australia yang baru. Ucapan itu sekaligus mengakhiri kebekuan selama setahun terakhir antara China dan Australia.

Pesan itu disampaikan PM China Li Keqiang saat Albanese berada di Tokyo, Jepang. Albanese menghadiri pertemuan aliansi keamanan Quad, yang beranggotakan Australia, Jepang, India, dan Amerika Serikat (AS).

Baca juga : Pencak Silat Sabet Emas, Puan Ucapkan Selamat Kepada Tim Indonesia Dan Prabowo

“China siap bekerja dengan Australia. Untuk merefleksikan masa lalu, dan melihat ke masa depan. Untuk mempromosikan pertumbuhan yang baik dan stabil dari kemitraan strategis komprehensif kedua negara,” kata Li, dilansir Channel News Asia, kemarin.

Ucapan selamat dari Li, merupakan komunikasi pertama, sejak China memutus saluran diplomatik dan perdagangan dengan Australia, Mei tahun lalu, sebagai buntut kemarahan Beijing terhadap Canberra.

Baca juga : Arus Balik, Kapolri Siapkan Strategi Urai Kepadatan Di Jalan Tol Dan Pelabuhan Bakauheni

Seperti diketahui, ketegangan antara Beijing-Canberra meningkat dalam dua tahun terakhir. Bermula karena Australia menyerukan penyelidikan independen tentang asal usul pandemi virus Corona di Wuhan, China. Australia juga melarang raksasa telekomunikasi Huawei membangun jaringan 5G Australia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.