Dark/Light Mode

PM Li Keqiang Ucapkan Selamat Kepada PM Albanese

Dulu Beku, Kini Australia Dan China Mulai Mencair

Rabu, 25 Mei 2022 08:05 WIB
Perdana Menteri China Le Keqiang.(Foto Lowy Insitute)
Perdana Menteri China Le Keqiang.(Foto Lowy Insitute)

 Sebelumnya 
China, mitra dagang terbesar Australia merespons dengan keras. Beijing mengenakan tariff terhadap produk asal Negeri Kanguru. Tentunya kebijakan China telah mengganggu lebih dari selusin industri utama. Termasuk anggur, jelai, dan batu bara.

Sebelumnya, dalam pidato pertama usai dilantik, Albanese turut menyampaikan pandangan kebijakan luar negerinya, termasuk dengan Beijing. Kata dia, hubungan dengan Negeri Tirai Bambu akan tetap menjadi hubungan yang sulit.

Baca juga : Pencak Silat Sabet Emas, Puan Ucapkan Selamat Kepada Tim Indonesia Dan Prabowo

“China yang berubah, bukan Australia. Dan Australia harus selalu membela nilai-nilai kita,” kata Albanese.

Wakil PM Australia Richard Marles menambahkan, pihaknya memahami kompleksitas hubungan kedua negara. Kata dia, China berusaha membentuk dunia di sekitarnya dengan cara yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. “Semua hal itu akan menjadikannya cukup menantang ke depan,” jelas Marles.

Baca juga : Arus Balik, Kapolri Siapkan Strategi Urai Kepadatan Di Jalan Tol Dan Pelabuhan Bakauheni

Seperti diketahui, Australia telah menyatakan keprihatinan tentang pengaruh Beijing yang berkembang di kawasan Pasifik. Termasuk pakta keamanan antara China dan Kepulauan Solomon.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.