Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PM Inggris: Perang Ukraina Tak Mungkin Terjadi, Kalau Putin Perempuan

Rabu, 29 Juni 2022 22:22 WIB
PM Inggris Boris Johnson (Foto: Instagram)
PM Inggris Boris Johnson (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tanpa tedeng aling-aling, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, perang Ukraina tak mungkin tercetus, bila Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang perempuan.

"Jika Putin adalah seorang wanita, saya tak yakin, dia akan melakukan serangan dan kekerasan yang gila dan macho, seperti yang dilakukannya saat ini," kata Johnson kepada Stasiun TV Jerman ZDF, Selasa (28/6) malam.

"Invasi Putin ke Ukraina adalah contoh sempurna dari toxic masculinity," tegasnya. 

Baca juga : Jokowi Minta Perang Ukraina Segera Dihentikan, Jangan Lagi Ada Kota Yang Hancur

Johnson lantas menyerukan pentingnya pendidikan yang lebih baik bagi anak perempuan di seluruh dunia. Serta mendorong lebih banyak wanita dalam posisi kekuasaan.

Pernyataan Johnson ini kemudian ditanggapi oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov. 

Kepada Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, Peskov mengatakan, psikoanalis Sigmund Freud pasti akan senang memiliki subjek seperti itu dalam hidupnya.

Baca juga : BNI Dan DJP Sinergi Tingkatkan Layanan Perpajakan

"Itu penting untuk penelitiannya," ucap Peskov.

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, menuding Johnson menyembunyikan suatu bentuk sweaty fantasies.

"Apa yang telah dilakukan 7 orang bersama-sama?" tulis Zakharova via Telegram, merujuk pada pertemuan para pemimpin G7 di Jerman.

Baca juga : DPR: Indonesia Mulai Aktif Wujudkan Perdamaian Dunia

Dalam sesi wawancara dengan ZDF, Johnson menuturkan, semua orang menginginkan perang segera berakhir. Namun saat ini, kedua pihak belum mencapai kesepakatan apa pun. Dari Putin, tak ada tawaran perdamaian.

"Sekutu Barat harus mendukung Ukraina, untuk memungkinkannya berada di posisi strategis terbaik, jika negosiasi damai dengan Moskow terjadi," ucap Johnson. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.