Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurniasyah tidak kaget melihat sikap PDIP yang ogah berkoalisi dengan PKS dan Demokrat di Pilpres 2024.
"PDIP memang punya karakter kuat dan konsisten. Salah satunya, tidak ingin koalisi dengan PKS," kata Dedi kepada RM.id, Kamis (23/6).
Dedi menilai, kedua partai tersebut tak mungkin disatukan, karena memiliki perbedaan ideologi.
Baca juga : Di Jawa Timur, PDIP Adu Kuat Lawan PKB
"Ideologi pengkaderannya beda. Secara nasional, ideologi tersebut telah terbukti memenangkan PDIP," jelasnya.
PDIP & Demokrat
Pada kesempatan yang sama, Dedi juga menyoroti hubungan PDIP dan Demokrat, yang sulit mesra.
Baca juga : Peluang Erick Thohir Besar, Walau Tidak Masuk Bursa NasDem
Dia pun lantas teringat dengan masa lalu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY yang pernah menjadi Menko Polhukam di era Megawati, bersaing dengan mantan bosnya di Pilpres 2009.
"Dengan Demokrat, kondisinya unik. Relasi Megawati dan SBY punya narasi sendiri, dan belum mencair hingga hari ini. Situasi hubungan personal ini sulit berubah karena menggunakan nalar perasaan. Itulah kenapa PDIP dan Demokrat sulit berkoalisi," terang Dedi. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya