Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tegaskan Amerika Sebagai Ancaman Utama, Putin Revisi Doktrin AL Rusia

Senin, 1 Agustus 2022 07:31 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menandatangani revisi Doktrin Angkatan Laut, Minggu (31/7). (Foto: TASS)
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menandatangani revisi Doktrin Angkatan Laut, Minggu (31/7). (Foto: TASS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rusia serius menganggap dominasi Amerika Serikat (AS) di Samudera Dunia dan NATO, sebagai ancaman nyata. 

Hal ini ditegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam Doktrin Maritim terbaru yang disetujui pada Minggu (31/7).

Saat ini, dokumen tersebut telah diposting di portal informasi hukum pemerintah Rusia.

"Tantangan dan ancaman utama terhadap keamanan nasional dan pembangunan berkelanjutan Federasi Rusia, yang terkait dengan negara-negara Atlantik adalah langkah-langkah strategis AS yang terus mendominasi. Serta pengaruh globalnya terhadap proses internasional, termasuk yang terkait dengan penggunaan jalur transportasi dan sumber energi Atlantik," demikian cuplikan dokumen setebal 55 halaman, seperti dikutip Kantor Berita Rusia, TASS, Minggu (31/7).

Baca juga : Muda Jadi Utama, Senior Lapis Kedua

Doktrin baru ini juga mengidentifikasi perluasan infrastruktur militer NATO ke perbatasan Rusia, dan meningkatnya jumlah latihan blok militer di laut yang berdekatan dengan wilayah Rusia, sebagai ancaman keamanan utama.

Serta menjelaskan upaya AS dan sekutunya, untuk membatasi akses Rusia ke sumber daya Samudera Dunia, dan jalur transportasi laut yang sangat penting. Keinginan AS untuk mencapai supremasi AL, digambarkan luar biasa.

Revisi Doktrin Maritim Rusia ini fokus pada peningkatan kegiatan di Kutub Utara.

"Doktrin baru ini membayangkan diversifikasi dan peningkatan aktivitas maritim di kepulauan Spitsbergen, Franz Josef Land dan Novaya Zemlya dan Pulau Wrangel," kata dokumen itu.

Baca juga : Tingkatkan Literasi, Pemkab Sleman Jalin Kerja Sama Dengan Perpusnas

Rusia akan meningkatkan kemampuan operasional AL, untuk memastikan keamanan nasional dan melindungi kepentingannya di Samudera Dunia, sebagai bagian dari Doktrin Maritim yang baru.

Doktrin tersebut menegaskan, tujuan strategis dari kebijakan maritim nasional adalah meningkatkan kemampuan operasional (tempur) AL. Demi memastikan keamanan nasional Federasi Rusia, dan melindungi kepentingan nasionalnya di Samudera Dunia.

Sementara tujuan strategis lainnya, adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam mempertahankan dan melindungi perbatasan laut negara Federasi Rusia.

Doktrin Maritim Rusia yang baru menetapkan pengembangan industri pembuatan kapal modern dan bertrknologi tinggi di kawasan Timur Jauh, yang ditujukan untuk membangun kapal bertonase besar, khususnya untuk pengembangan Arktik. Serta kapal induk canggih untuk keperluan AL. 

Baca juga : Bagi Negara Agraris, Teknologi Co-firing Jadi Tumpuan Utama Transisi Energi

Putin juga menegaskan, rencana NATO memindahkan infrastruktur militernya ke dekat perbatasan Rusia, dan upaya aliansi untuk menjalankan fungsi global, tidak dapat diterima oleh Federasi Rusia. Ini menjadi faktor penentu dalam hubungannya dengan NATO.

Kebijakan maritim nasional Rusia di kawasan Atlantik dibentuk, dengan mempertimbangkan keberadaan NATO yang aktivitasnya dinilai mengkonfrontasi langsung Federasi Rusia dan sekutunya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.