Dark/Light Mode

Dubes Sulis Boyong 101 Pengusaha Korsel Ke Indonesia

Jumat, 21 Oktober 2022 17:46 WIB
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Korea di Seoul, Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto Soeherman (duduk di tengah), bersama Atase Perdagangan di KBRI Seoul, Eko Prilianto Sudrajat (kedua kanan), Chief Executive PT BNI Persero Tbk Cabang Kota Seoul, Anishfu Zahri Husin (kedua kiri), Vice President Divisi Internasional, PT BNI Persero Tbk, Wan Andi Aryadi (kiri), Asisten Dubes  Gandi Sulistiyanto Soeherman, Alex doo.kim (kanan) dan Jurnalis Rakyat Merdeka/RM.id Muhammad Rusmadi (berdiri), usai wawancara. [Foto: Rusma/RM.id]
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Korea di Seoul, Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto Soeherman (duduk di tengah), bersama Atase Perdagangan di KBRI Seoul, Eko Prilianto Sudrajat (kedua kanan), Chief Executive PT BNI Persero Tbk Cabang Kota Seoul, Anishfu Zahri Husin (kedua kiri), Vice President Divisi Internasional, PT BNI Persero Tbk, Wan Andi Aryadi (kiri), Asisten Dubes Gandi Sulistiyanto Soeherman, Alex doo.kim (kanan) dan Jurnalis Rakyat Merdeka/RM.id Muhammad Rusmadi (berdiri), usai wawancara. [Foto: Rusma/RM.id]

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sudah sore hari, Kamis (20/10/2022) lalu, Gandi Sulistiyanto Soeherman, tampak masih bersemangat. Dia berjalan-jalan di Ballroom Gedung BNI ’46 di Jalan Pejompongan Raya, Jakarta Pusat, melihat-lihat pengusaha Indonesia dan Korea Selatan (Korsel), yang asyik ngobrol.

Sulis --demikian sapaan akrabnya, adalah Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Korea, yang berkedudukan di Seoul, Korea Selatan. “Event hari ini disebut dengan business matching. Didahului business forum, dilanjutkan kepada business matching, kata Sulis, menjelaskan acara Business Forum & B2B Meeting, bertema Strengthening Global Trade for Stronger Recovery ini.

Baca juga : Terima PDUI, Bamsoet Dorong Peningkatan Jumlah Dokter Di Indonesia

Dia mengibaratkan, forum ini sebagai forum perjodohan, antara Indonesia dengan Korea. “Masing-masing masih menjajaki, antara seller dengan buyer. Ibaratnya kalau dalam perjodohan, itu menjajaki karakter masing-masing. Kalau nanti sudah sama-sama cocok, baru akan dilakukan deal bisnisnya. Kalau dalam rumah tangga istilahnya itu mungkin sudah disebutkan dengan pernikahan,” ujar Sulis lagi.

[Foto: Rusma/RM.id]

Sifatnya, lanjut mantan pengusaha yang 30 tahun berkarya di Sinar Mas ini, masih saling memperkenalkan. Masing-masing pengusaha antara pengusaha Indonesia-Korea, memberikan harapan, persamaan, antara yang mau menjual barang dan para calon pembelinya, menerima harapan itu, dan mempelajarinya.

Baca juga : Perusahaan Korsel Sponsori Indonesia Masters 2022

Tak kepalang tanggung, di hajatan bisnis ini, terang Sulis, KBRI Seoul, melalui Atase Perdagangannya, memboyong 101 orang delegasi dari 71 perusahaan Korsel ke Jakarta, sebagai calon buyer-nya. Mereka dipertemukan dengan para calon penjual atau supplier-nya, yang merupakan binaan dari Bank Negara Indonesia (BNI).

“Mereka didatangkan ke sini, dan masing-masing diberikan kesempatan memberikan presentasi tentang barang-barang mereka, di depan para calon buyer tadi,” jelas pria yang satu dekade awal kariernya dihabiskan di perusahaan otomotif Astra International ini.

Suasana business matching antara para pengusaha Indonesia dan Korea Selatan. [Foto: Rusma/RM.id]

Baca juga : Ke Belanda, PSSI Pantau Pemain Keturunan Indonesia

Di hari yang sama pula, lanjut Sulis, pada pagi harinya, acara forum bisnis sudah dibuka oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Mengutip pernyataan Menteri Zulhas --sapaan akrab Zulkifli, Sulis menyatakan tentang banyaknya potensi barang-barang Indonesia yang bisa dijual ke luar negeri, khususnya ke Korsel.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.