Dark/Light Mode

Diprovokasi Amerika Serikat

Jet Tempur China Masuki Zona Pertahanan Taiwan

Selasa, 27 Desember 2022 05:54 WIB
Tentara Taiwan disiagakan.menjaga keamanan wilayah.
Tentara Taiwan disiagakan.menjaga keamanan wilayah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara provokasi Amerika Serikat (AS), 71 pesawat angkatan udara China memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan dalam 24 jam terakhir.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Taiwan melaporkan, pesawat militer China yang memasuki ADIZ bukan hanya jet tempur dan pesawat pengebom, juga drone. Ini menjadi pengerahan pesawat militer China terbesar sepanjang 2022. 

Dalam sebuah posting di Twitter, Kemhan Taiwan mengatakan, 60 jet tempur ikut serta dalam latihan tersebut. Termasuk enam pesawat tempur Su30. Di antaranya, yang paling canggih di China. 

Selain itu, 47 pesawat jet menyeberang ke ADIZ pulau itu, serangan harian tertinggi ketiga yang pernah tercatat. 

Baca juga : Diprovokasi Amerika Serikat, Jet Tempur China Latihan Di Zona Pertahanan Taiwan

Laporan mengenai aktivitas militer China tersebut bersamaan dengan pengumuman latihan penembakan yang dilakukan Komando Armada Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada Minggu (25/12). Latihan digelar di sekitar wilayah perairan dan udara Taiwan 

Diberitakan Reuters, kemarin, militer China menyatakan latihan itu sebagai respons atas provokasi dari AS. 

Diketahui, AS dan Taiwan menggelar latihan gabungan sebelumnya. China menganggap, Taiwan masih bagian dari provinsinya, sehingga merasa tak ada pelanggaran wilayah. 

Sementara, Taiwan menuding, latihan perang China tersebut sama seperti menghancurkan perdamaian di kawasan dan dan menakut-nakuti rakyat Taiwan. 

Baca juga : Waspada Semeru, Singapura Minta Warganya Tunda Perjalanan Tak Penting Ke Indonesia

Selama ini, China mengklaim Taiwan sebagai wilayah terirorialnya, namun mereka menyatakan diri mereka sebagai negara yang merdeka. 

Taiwan menegaskan, hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka. 

Baru-baru ini, China tidak terima dengan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional AS, yang mengesahkan anggaran hingga 10 miliar dolar AS (Rp 156 triliun) untuk penjualan senjata ke Taiwan.

Negeri Tirai Bambu itu menuding, undang-undang AS itu sebagai bentuk provokasi politik terkait Taiwan. 

Baca juga : Van Gaal Pede Oranye Juara

“Tindakan intimidasi militer Komunis China jelas ditujukan untuk menakuti rakyat kita, dan tidak kondusif bagi citra internasional,” demikian pernyataan resmi Kemhan Taiwan. 

AS adalah pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting Taiwan, meski tidak ada hubungan diplomatik formal. Penjualan senjata AS ke Taiwan selalu mengganggu hubungan Beijing dengan Washington.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.