Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melewatkan perayaan Tahun Baru di propertinya di MaraLago, Florida. Trump memilih tinggal sendirian di Washington. Di Gedung Putih, dia kesepian.
Soal trump yang tinggal di Washington disampaikan Direktur Kantor Manajemen dan Bujet (OMB) Mick Mulvaney kepada program Fox & Friends. Mulvaney yang digadang-gadang menjadi kandidat Kepala Staf Gedung Putih mengungkapkan, Trump memilih tinggal di Washington setelah pemerintahannya mengalami penutupan layanan (shutdown) parsial yang mulai terjadi, Sabtu (22/12) pekan lalu. Padahal sebelumnya,
Presiden dari Partai Republik ini berniat menghabiskan 16 hari di MaraLago. Di sana, selain merayakan Natal, Trump ingin menyambut acara perayaan Tahun Baru dan bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tak dijumpainya.
Baca juga : Musisi Dian Pramana Poetra Tutup Usia
“Dia sudah membatalkan acara perayaan Natal. Kini dia juga harus membatalkan agenda perayaan Tahun Baru. Tuan Presiden sudah berada di sini, Gedung Putih sepanjang pekan,” kata Mulvaney seperti dilansir New York Post, kemarin.
Menurut Mulvaney, Ibu Negara Melania Trump beserta putranya, Barron, sudah berangkat ke Mar-a-Lago. Sedangkan anak Trump yakni Ivanka beserta suaminya, Jared Kushner, berlibur terpisah ke sebuah klub pribadi.
Seperti diketahui, shutdown terjadi setelah kubu oposisi yakni Partai Demokrat menolak proposal 5 miliar dolar AS, atau senilai Rp 72,7 triliun untuk pembangunan tembok perbatasan Meksiko. Demokrat hanya bersedia memberikan 1,3 miliar dolar AS, sekitar Rp 18,9 triliun.
Baca juga : Jasa Marga Resmikan Tol Manado - Bitung
Penolakan ini membuat Trump menolak menandatangani sebagian pengeluaran negara. Akibat shutdown ini, para pegawai sembilan dari 15 kementerian dan badan negara termasuk Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Kehakiman tak digaji.
Ratusan ribu pegawai negeri terpaksa dirumahkan atau mengalami furlough, atau bekerja namun tak mendapat bayaran. Ini adalah shutdown ketiga yang terjadi di Amerika Serikat sepanjang Trump menjabat. Shutdown pertama terjadi Januari lalu, atau tepat setahun Trump menjabat.
Untuk informasi, pada malam Natal, Trump sempat mengunggah kicauan berisi keluhan dia sendirian di Gedung Putih menunggu Demokrat untuk membuat kesepakatan. Selanjutnya pada Jumat (28/12), Trump kembali berkicau dan melontarkan ancaman bakal menutup sepenuhnya perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko jika dana pembangunan tembok tak diberikan. Peringatan ini dikeluarkan Trump setelah shutdown parsial diprediksi bakal berlangsung hingga pekan depan.
Baca juga : BRI Siapkan Rp 49,2 Triliun
“Kami bakal menutup sepenuhnya Perbatasan Selatan jika Demokrat tak memberi kami uang untuk membangun tembok dan mengubah undang-undang imigrasi konyol ini,” ancam Trump lewat kicauannya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya