Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret 2025, Tahun Depan Beralih Dari Hisab Ke KHGT
- Kemenag Resmikan Program Beasiswa Zakat, Dorong Mustahik Lebih Berdaya
- Penerbangan Di Bandara Heathrow Inggris Sudah Mulai Pulih
- Legenda Tinju Dunia Big George Meninggal Dalam Usia 76 Tahun
- Siapkan 30 Ribu Rumah Nakes, Menteri PKP Rajin Tebar Rumah Subsidi

RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan optimis pasokan pangan hingga akhir tahun nanti bakal aman. Dengan begitu, harganya juga akan stabil. Tidak bakal terjadi kenaikan berarti. Keyakinan politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini didasarkan pada kinerja bidang pertanian selama ini. Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah mampu menyediakan pasokan pangan dengan baik. Baik itu hari biasa maupun di hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
“Kalau lihat persiapan pemerintah dan laporan dari para Dirjen Kementerian Pertanian, pasokan dan harga pangan hingga akhir tahun ini akan stabil. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Daniel Djohan. Politisi asal Kalimantan Barat ini mengaku senang dengan kinerja pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Selama ini, Daniel menilai pemerintah selalu mampu menjaga inflasi bawah dua digit. Keberhasilan ini tentunya tak lepas dari kinerja pertanian yang mampu menyediakan pasokan pangan dengan baik. “Salah satu prestasi pemerintah saat ini memang karena inflasi sangat terkendali. Ini karena pemerintah mampu menjaga harga, utamanya bahan pangan, yang tidak terlalu bergejolak. Semua masih di bawah dua digit kan,” ujarnya.
Baca juga : Penuhi Panggilan KPK, Boediono Irit Bicara
Di kesempatan berbeda, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menegaskan komitmennya untuk menjaga kecukupan pangan, hingga akhir tahun nanti. Pasokan bahan pokok seperti bawang, akan terdistribusi dengan baik hingga ke konsumen dan menguntungkan petani. “Menteri Pertanian selalu menekankan untuk menjaga ketersediaan, pasokan, dan harga guna menyambut hari besar keagamaan atau hari libur nasional. Apalagi, sebentar lagi Natal dan Tahun Baru. Ketersediaan bawang merah harus aman. Konsumen harus tersenyum, dan petani harus untung,” kata Suwandi.
Dijelaskan, sejak jauh-jauh hari, pihaknya sudah melakukan program pendampingan dan pengawalan di sentra utama bawang merah, yang tersebar di 14 kabupaten penyangga Jabodetabek. Langkah ini sengaja dilakukan sebagai upaya menghadapi perayaan besar di akhir tahun 2018 ini yakni Natal dan Tahun Baru. Dalam hitung-hitungannya, kebutuhan bawang merah untuk Jabodetabek di periode November 2018 hingga Januari 2019 sekitar 24 ribu ton. Rinciannya, 8 ribu ton per bulan. Sentra-sentra besar bawang merah mulai dari Brebes, Cirebon, Demak, Nganjuk, Bima, hingga Solok dipastikan siap memasok kebutuhan tersebut. “Rata-rata produksi di 14 sentra tersebut mencapai 68 ribu ton per bulan. Bulan Januari nanti, puncaknya panen raya. Selain Jabodetabek, kami pastikan pasokan untuk daerah lain juga aman terkendali,” ujar Suwandi.
Baca juga : Rossa: Rezeki Tahun Baru Dipake Sebaik Mungkin
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Wibowo ikut memberi penjelasan. Menurutnya, luas panen bawang merah di Kabupaten Demak mencapai 6.300 hektar per tahun. Varietas yang banyak ditanam adalah bawang bima brebes. Produktivitas rata-rata 8 hingga 10 ton per hektar. “Pasar bawang merah diperuntukkan bagi pasar lokal dan memasok kebutuhan Jabodetabek,” katanya. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya