Dark/Light Mode

Doksuri Ngamuk, China Terbitkan Red Alert Hujan Lebat Untuk Wilayah Beijing

Minggu, 30 Juli 2023 06:51 WIB
Evakuasi lansia akibat topan Doksuri yang memicu banjir di wilayah China. (Foto: SCMP)
Evakuasi lansia akibat topan Doksuri yang memicu banjir di wilayah China. (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Layanan meteorologi China menerbitkan peringatan merah atau red alert cuaca, untuk hujan lebat di wilayah ibu kota Beijing dan provinsi sekitarnya, Sabtu (29/7). Menyusul amukan topan Doksuri di sejumlah wilayah China.

AFP menyebut, red alert yang berlaku mulai pukul 8 malam waktu setempat, mencakup area berpenduduk ratusan juta jiwa. Termasuk, Kota Metropolis Tianjin, serta Provinsi Hebei dan Shandong.

Beberapa taman, danau, dan jalan di tepi sungai Beijing telah ditutup untuk tindakan pencegahan. Untuk sementara, layanan angkutan umum juga dihentikan.

Hujan deras di wilayah tersebut, diperkirakan berlangsung hingga Selasa (1/8) mendatang.

Baca juga : Mislav The Bodycare, Produk Kesehatan Kulit Yang Nyaman Untuk Wanita dan Pria

Di ibu kota provinsi Fujian, pemerintah setempat mengimbau warganya, agar tak keluar rumah, jika tak perlu-perlu amat.

Media setempat menyebut, ini adalah red alert pertama hujan lebat sejak 2011.

Hingga kini, dampak Doksuri yang menghantam wilayah selatan Fujian dengan kecepatan hingga 175 km/jam, masih terasa di wilayah utara China,

Di awal Juli ini, China telah mengalami kondisi cuaca ekstrem dan mencatat rekor suhu hingga melebihi 40 derajat celcius. Para ilmuwan menilai, situasi ini diperburuk oleh perubahan iklim.

Baca juga : Dikritik Karena Blusukan Di Jakarta, Ganjar Banyak Yang Belain

Warga setempat juga diingatkan ancaman banjir yang lebih buruk dibanding Juli 2012, akibat hujan lebat pada Sabtu (29/7). Banjir ketika itu, mengakibatkan 79 orang meninggal dan puluhan ribu mengungsi.

Doksuri

Doksuri adalah topan super yang melintasi Samudra Pasifik awal pekan ini. Namun, intensitasnya melemah saat mendekati Filipina.

Sebelum menyebar ke wilayah barat laut China dan melemah secara bertahap, amukan Doksuri mengakibatkan 13 orang tewas di Taiwan. Serta memicu tanah longsor dan banjir.

Di Xiamen, kota pelabuhan utama di Selat Taiwan, atap stasiun bus robek akibat cuaca buruk, menimpa papan tanda di dekatnya.

Baca juga : Kerja Sama Traveloka Dengan WRI Dan BEM Undip Untuk Pariwisata Berkelanjutan

Beberapa jalan di kota itu dipenuhi pohon tumbang, sementara banjir besar di tempat lainnya, menghalangi jalan kendaraan.

Foto-foto yang viral di media sosial menunjukkan, hembusan angin yang sangat besar menerpa blok menara perumahan di Jinjiang, daerah perkotaan tingkat kabupaten di selatan kota Quanzhou, Jumat (28/7).

Video gelombang besar yang menerjang tanggul dan angin kencang yang menerpa daerah perkotaan, juga viral di Weibo, media sosial semacam Twitter milik China.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.