Dark/Light Mode

Kiai Ma’ruf Rayu Pengusaha China Rambah Sektor Industri Halal Di Indonesia

Jumat, 15 September 2023 13:56 WIB
Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin saat bertemu dengan pengusaha China. (Foto: Ist)
Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin saat bertemu dengan pengusaha China. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin mengapresiasi keberhasilan sejumlah proyek kerja sama antara Indonesia dan Chia dalam koridor kerja sama Two Countries Twin Parks (TCTP). Menurutnya proyek-proyek dalam program tersebut telah berjalan dengan baik, sehingga kini saatnya untuk memperluas jangkauannya pada sektor-sektor potensial yang saling menguntungkan kedua negara, khususnya sektor halal. 

“Perluasan agar mencakup sektor industri halal. Pangsa pasar produk halal global maupun antar kedua negara sangat potensial untuk dioptimalkan guna memperkuat kerja sama ekonomi ke depannya,” kata Kiai Ma’ruf saat melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha China yang berusaha di wilayah Fujian di Hotel Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Fuzhou, Provinsi Fujian, China, Jumat (15/09). 

Untuk mendukung hal tersebut, Kiai Ma’ruf menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendorong koordinasi internal untuk kelancaran fasilitasi investasi perusahaan Tiongkok. Hal ini akan dilakukan melalui pembentukan kelompok kerja lintas kementerian dan lembaga khusus untuk TCTP.

“Saya menyambut baik keinginan pelaku bisnis halal untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis ini di Indonesia,” ungkapnya. 

Baca juga : Jadi “Roh” Perpustakaan, Ini Peran Bibliografi dalam Peradaban Indonesia

Lebih jauh, Kiai ma’ruf menuturkan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki tiga Kawasan Industri Halal (KIH), yakni Halal Modern Valley di Serang, Halal Industrial Park di Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal Hub di Bintan. Untuk itu, pemerintah mengundang para pelaku bisnis yang tertarik untuk berinvestasi di sektor industri halal, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor.

“Pemerintah Indonesia juga telah mengajak Kawasan Industri Batang dan Aviarna untuk membangun zona halal, seperti di Kawasan Industri Bintan, guna mendorong potensi industri pangan halal dalam koridor TCTP,” imbuhnya. 

Lebih jauh, Kiai Ma’ruf memaparkan, terkait sertifikasi halal bagi produk-produk dari perusahaan di China, sertifikasi halal dapat dilakukan melalui Kantor Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) di Shanghai. Adapun terkait rencana pendirian Pusat Sertifikasi Halal di Yuanhong Investment Zone, ia meminta para pihak yang terkait agar segera menindaklanjutinya sesuai prosedur yang berlaku melalui koordinasi untuk pendaftaran dan asesmen sesuai prosedur yang berlaku di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). 

“Hasil asesmen ini nantinya akan menjadi dasar bagi penerbitan Mutual Recognition Agreement (MRA) atau Sertifikasi Akreditasi,” ujarnya. 

Baca juga : Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Industri Petrokimia Di Cilegon

Terakhir, Kiai menyebutkan, BPJPH saat ini baru menerima empat permohonan Registrasi Lembaga Halal Luar Negeri dari China, yakni Islamic Food Research Centre (Hong Kong), Halal Certification Service (Chongqing), Shandong Halal Certification Service (Jinan), dan Shaanxu Shang Pin Yuan Halal Food and Restaurant Management Co. Ltd.

Sebagai informasi, Two Countries Twin Parks (TCTP) merupakan program kerja sama strategis Indonesia-Tiongkok dalam bentuk kerja sama antarkawasan industri untuk mendorong investasi di kawasan industri dan selaras dengan upaya sinergi pencapaian visi pembangunan prioritas kedua negara yaitu “Poros Maritim Dunia” dan “Belt and Road Initiative” (BRI).

Memorandum of Understanding (MoU) terkait TCTP telah ditandatangani oleh kedua negara pada 12 Januari 2021, yang melibatkan Kawasan Industri Yuanghong yang berlokasi di Provinsi Fujian, China serta tiga Kawasan Industri di Indonesia, yaitu Kawasan Industri di Bintan; Kawasan Industri Terpadu Batang; dan Kawasan Industri Aviarna Semarang. 

Adapun sektor-sektor yang menjadi prioritas adalah sektor industri kelautan, pembangunan infrastruktur, industri pangan, bahan bangunan, energi, perawatan-perbaikan- pemeriksaan penerbangan, elektronik, dan sektor lainnya.

Baca juga : Pengamat Dukung Kebijakan Bahlil Investor Bangun Pabrik Di Indonesia

Di samping mempromosikan interoperabilitas kawasan industri, TCTP ditujukan untuk mendorong penyerapan tenaga kerja kedua negara dalam berbagai rantai industri, serta menciptakan iklim bisnis, perdagangan, dan investasi yang kondusif.

Hadir pada pertemuan ini, Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning beserta beberapa pengusaha di sektor halal, yakni Direktur Yuanhong Investment Zone Wang Xingxang, Direktur Pusat Promosi Investasi Kawasan Industri Kembar Indonesia- China (TCTP) Shijie You, CEO of Yuguan Food Cui Ren Jie, President Commissioner of Seneheld (Fuqing) Food Shi Min, CEO of Yuguan Food Lin Xin, CEO of Yushuo Food Weng Senlin, President of Tian Ma Technology Zhang Xu, President of Health and Medical Exchange Cooperation Committee (HMECC) Yang Guanglin, Chairman Shanghai Yucui Food Trading  Zhu Yaofen, serta General Manager Fujian Zhengguan Fishery Development Chen Xiong. 

Sementara Wapres didampingi Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.