Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tunjukkan Eksistensi sebagai Negara Maritim, Indonesia Berpartisipasi di OOC 2019
Rabu, 23 Oktober 2019 17:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Our Ocean Conference (OOC) tahun 2019 kembali digelar di Oslo, Norwegia pada hari ini, Rabu (23/10/). Acara dibuka resmi oleh Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg.
Pada OOC 2019 itu, Indonesia mengirimkan perwakilannya untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam membahas sejumlah isu kelautan dunia. Delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, BMKG dan KBRI di Oslo selama dua hari ke depan akan mengikuti materi terkait dengan enam Areas of Action. Keenam Areas of Action tersebut adalah Marine Protected Areas and Other Area Based Management Measures, Climate Change, Sustainable Fisheries, Marine Pollution, Sustainable Blue Economy dan Maritime Security.
Sekretaris Utama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwi Budi Sutrisno, yang juga sebagai delegasi Indonesia pada OOC 2019 tersebut menyampaikan bahwa masa depan dunia sangat tergantung pada lautan yang bersih dan sehat dimana diperlukan adanya keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dan pelestariannya untuk kepentingan umat manusia kedepan.
"Menjaga lautan untuk generasi mendatang merupakan tanggung jawab dan masalah urgensi dunia dan dengan penyelenggaraan OOC 2019 akan menyoroti pentingnya pengetahuan sebagai dasar kebijakan dan tindakan/aksi untuk memastikan perlindungan laut, pengelolaan sumber daya laut yang bertanggung jawab dan pertumbuhan ekonomi masa depan yang berkelanjutan," ujar Dwi Budi dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (23/10).
Baca juga : Atlet Tenis Meja Indonesia Berjaya Di Para Finland Open 2019
Kepala Bagian Organisasi dan Humas, Ditjen Perhubungan Laut, Yan Prastomo Ardi, yang menjadi delegasi lainnya, mengatakan, OOC 2019 akan mempertemukan para pemimpin dunia, pemerintahan, pelaku bisnis, masyarakat sipil, dan lembaga penelitian. Semuanya akan saling berbagi pengalaman, mengidentifikasi solusi dan berkomitmen untuk bertindak untuk laut yang bersih, sehat dan produktif.
Kehadiran Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan negara maritim yang memiliki luas lautan terbesar kedua tentunya menjadi sangat penting. Kehadiran Indonesia untuk ikut serta berperan aktif melaksanakan komitmen dan kebijakan di bidang kelautan dalam menjaga lautan dunia.
Baca juga : Turunkan Bea Masuk Sawit, India Kasih Kado Manis
Penyelenggaraan OOC telah dilaksanakan sebanyak lima kali sejak 2014. Antaranya dua kali di Washington DC, Chile, Malta, dan terakhir di Indonesia. Di OOC 2018 yang dilaksanakan di Bali, Indonesia tercatat enam kepala negara hadir dengan lebih dari 1.900 perwakilan 70 negara, 36 pejabat setingkat menteri, 38 organisasi internasional, serta 290 NGO dan sektor privat juga ikut hadir pada OOC 2018.
Selama lima kali diadakan, konferensi tahunan itu telah mengeluarkan 950 komitmen di bidang kelautan dan kemaritiman. Di antaranya, 31 komitmen pada 2014, 73 komitmen pada 2015, 126 komitmen pada 2016, 433 komitmen pada 2017, dan terakhir 287 komitmen dari konferensi OOC di Bali. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya