Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kejuaraan Angkat Besi

Malaysia Juara, Lifter Indonesia Salah Teknik

Minggu, 1 September 2019 17:55 WIB
Lifter asal Malaysia, Mohammad Aniq (tengah), juara di kelas 55 kg youth putra di The 2nd Indonesia International Weightlifting Championships 2019  di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Minggu (1/9). (Foto : Kemenpora)
Lifter asal Malaysia, Mohammad Aniq (tengah), juara di kelas 55 kg youth putra di The 2nd Indonesia International Weightlifting Championships 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Minggu (1/9). (Foto : Kemenpora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lifter Indonesia masih kalah bersaing dari atlet angkat besi Malaysia. Di kelas 55 kg youth putra pada The 2nd Indonesia Internasional Weightlifting, lifter Malaysia mengalahkan 16 lifter asal Indonesia. Kesalahan teknik para lifter menjadi perhatian PB PABBSI.

Mohammad Aniq, lifter Malaysia berusia 17 tahun meraih tiga medali emas di nomor 55 kg youth pada kejuaraan yang digelar di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Minggu (1/9). Aniq mencatat beban terbaik 103 kg untuk angkatan snatch dan 138 kg pada angkatan clean and jerk. Total angkatannya 241 kg.

Baca juga : Lifter Lampung Juarai Kelas 40 Kg Pemula

Sementara Indonesia di nomor ini meraih perak atas nama Handoko, lifter asal Bandung. Dia berhasil mencatat beban angkatan terbaik 92 kg untuk snatch dan 110 kg untuk clean and jerk.

Total angkatanya 241 kg atau selisih 39 kg dari total angkatan yang diraih Aniq. Posisi ketiga diraih Erlangga, lifter asal Jakarta dengan total angkatan 191 kg.

Baca juga : Cari Bibit Unggul, Kemenpora Gelar Kejuaraan Angkat Besi Yunior Internasional

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga (Kabid Binpres) PB PABBSI, Alamsyah Wijaya menilai kekalahan lifter youth tidak lepas dari persoalan teknik. Hasil pengamatannya banyak lifter yang salah secara teknik saat mengangkat beban.

"Dari enam kali percobaan, saya lihat empat kali mereka berbuat kesalahan. Jadi ini masalah teknik," kata Alamsyah yang memantau kejuaraan angkat besi yunior internasional ini di Semarang, Minggu (1/9) sore.

Baca juga : Punya Aset Besar, Lippo Karawaci Sabet Indonesia Best Issuer Award 2019

Kesalahan teknik terjadi karena pelatihnya salah dalam melatih. Mengatasi hal ini, PABBSI akan mengalihkan fokusnya kepada para pelatih. "Nanti tanggal 3 Agustus akan kita panggil semua pelatih. Kita diskusi, kita kumpulkan dalam satu ruangan. Satu persatu akan kita bahas apa masalahnya," ungkap Alamsyah.

Sementara untuk kelas yunior, Alamsyah percaya lifter Indonesia banyak yang berpotensi menjadi juara.  "Malaysia di kelas youth memang bagus. Tapi di yunior kita juga banyak yang bagus. Saya percaya mereka bisa juara. Dan jangan takut kalah," tutup Alamsyah. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.