Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wakil NU dan Muhammadiyah Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan

Rabu, 30 Oktober 2019 21:24 WIB
Pertemuan Wakil NU dan Muhammadiyah dengan Paus Fransiskus. (Foto KBRI untuk Vatikan)
Pertemuan Wakil NU dan Muhammadiyah dengan Paus Fransiskus. (Foto KBRI untuk Vatikan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Indonesia dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Senin (28/10). Dalam pertemuan itu, diteken norma agama-agama Ibrahim dalam pelayanan kepada pasien.

Dalam pernyataan pers Kedutaan Besar Indonesia untuk Tahta Suci (Vatikan) di Roma, Italia, yang diterima RMco.id pada Rabu (30/10), wakil NU yang hadir adalah Dr KH Marsudi Syuhud sedangkan dari Muhammadiyah adalah Prof Syamsul Anwar.

Duta Besar Agus Sriyono (tengah) dan KH Marsudi Syuhud (kiri) bersama Prof Syamsul Anwar, di Vatikan. (Foto KBRI Vatikan)

Baca juga : Polisi, TNI, dan Pemerintah Setempat Periksa Keluarga Penusuk Wiranto di Medan

Keduanya memenuhi undangan Pontifical Academy for Life dari Vatikan. Kedua tokoh didampingi Dubes RI untuk Tahta Suci A Agus Sriyono. Pada 28 Oktober 2019 mereka berkesempatan bertemu Paus Fransiskus di Istana Kepausan, Vatikan. Kedua wakil Indonesia tersebut hadir di Vatikan dalam rangka penandatanganan “Posisi Dasar Agama-agama Monoteisme Ibrahim mengenai Hal-hal Terkait Pengakhiran Hidup” (Position Paper of the Abrahamic Monotheistic Religions on Matters Concerning the End of Life).

Selain ditandatangani dua wakil Indonesia, dokumen ini juga ditandatangani wakil-wakil dari Kepausan, Patriarkat Konstantinopel, para Rabi agama Yahudi, dan sejumlah ulama dari berbagai negara yang mewakili agama Islam. Dokumen tersebut pada dasarnya berisi imbauan bagi para pengambil keputusan dan pelaku bidang kesehatan untuk memahami perspektif agama-agama monoteisme dalam pelayanan kepada para pasien yang menghadapi kematian. Diharapkan para keluarga pasien juga memahami norma-norma agama yang berkaitan dengan pengakhiran hidup.

Baca juga : Batik dan Gamelan Meriahkan Pasar Malam Indonesia di Stockholm

Dalam sambutannya, Vincenzo Paglia, Presiden Pontifical Academy for Life, menyatakan, penandatanganan dokumen ini merupakan hal yang bersejarah bukan saja karena arti pentingnya bagi profesi kedokteran dan kesehatan, namun juga kuatnya dimensi ekumenis atau komitmen penganut agama Ibrahim.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.