Dark/Light Mode

Dilingkupi Suasana Duka

Kedubes Iran Kenang Momen Kunjungan Presiden Raisi Ke Indonesia

Selasa, 21 Mei 2024 17:48 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi, meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di wilayah barat laut Iran, Minggu (19/5/2024). (Foto: Instagram)
Presiden Iran Ebrahim Raisi, meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di wilayah barat laut Iran, Minggu (19/5/2024). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duka cita yang begitu mendalam, melingkupi Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Islam Iran di Indonesia atas tewasnya Presiden Iran Ayatollah Seyed Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian, dan dua pejabat lain dalam musibah jatuhnya helikopter di wilayah barat laut Iran, Minggu (19/5/2024). 

Saat itu, rombongan Presiden Raisi baru saja menghadiri peresmian bendungan Ghiz Ghalesi, yang merupakan bagian dari koridor transit Aras (koridor jalan dan rel kereta api sepanjang 107 km).

Proyek bersama Iran dan Azerbaijan ini hadir di titik nol daerah perbatasan kedua negara, yang terletak di Sungai Aras.

Kecelakaan itu terjadi, saat rombongan Presiden Raisi berada dalam perjalanan ke Kota Tabriz, Iran.

Baca juga : Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Tewasnya Presiden Iran

"Peristiwa menyedihkan ini terjadi, dua hari menjelang peringatan setahun kunjungan Presiden Raisi Iran ke Indonesia, yaitu pada tanggal 23-24 Mei 2023," kata Kedutaan Besar Iran dalam pernyataan resminya, Selasa (21/5/2024).

Kunjungan Presiden Raisi ke Indonesia pada tahun lalu, dianggap sebagai titik bersejarah perkembangan lebih lanjut hubungan antara dua negara besar Islam: Iran dan Indonesia.

Dalam kunjungan tersebut, telah ditandatangani 10 nota kesepahaman yang sebagian besar sedang dilaksanakan, dan sebagian lagi sedang dalam tahap koordinasi.

Terkait posisi Presiden Iran setelah kesyahidan Ayatollah Ebrahim Raisi, Kedubes Iran menjelaskan, sesuai Pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, dalam hal dan kondisi Presiden meninggal dunia, Wakil Presiden Pertama dengan persetujuan Pimpinan Agung, mengambil alih kendali kekuasaan eksekutif.

Baca juga : Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas

Dewan yang terdiri dari Ketua Parlemen, Ketua Kekuasaan Yudikatif dan Wakil Presiden Pertama dibentuk dengan tujuan mempersiapkan platform yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilihan umum presiden, dalam jangka waktu paling lama 50 hari.

Karena itu, Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhbar kini resmi menjabat sebagai Ketua Kekuasaan Eksekutif sejak 20 Mei 2024, dengan persetujuan Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Seyed Ali Khamenei.

"Meskipun besarnya bencana yang menimpa bangsa dan pemerintahan Republik Islam Iran, kesyahidan presiden dan menteri luar negeri Republik Islam Iran tidak akan mengganggu roda pemerintahan. Ini akan menjadi faktor pemersatu semua pihak dan arus internal untuk lebih memperkuat fondasi Republik Islam Iran," tegas pernyataan tersebut.

Kedubes Iran juga memastikan, tidak ada perubahan fundamental di negaranya dalam mendukung Palestina. Meski peran Ayatollah Seyed Raisi selaku Presiden dan  Amir Abdollahian sebagai Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran sangat sentral memperkuat poros perlawanan dan mendukung rakyat Palestina yang tertindas, khususnya selama delapan bulan lalu. 

Baca juga : Lawatan Di RD, Dubes RI Tavarez Kunjungi Mesjid Tertua Di Rusia

"Pada akhir kata, atas nama pemerintah, bangsa, keluarga besar Kedutaan Besar Republik Islam Iran, kami ingin ucapkan terima kasih dan apresiasi atas berbagai pesan belasungkawa dan solidaritas dari pemerintah dan masyarakat Republik Indonesia, terkait insiden ini," pungkas pernyataan Kedubes Iran.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.