Dark/Light Mode

Tips Hindari dan Hentikan Perundungan di Dunia Maya

Rabu, 24 April 2024 15:52 WIB
Webinar Cyberbullying, Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghentikannya? yang digelar Kemenkominfo. (Foto: Istimewa)
Webinar Cyberbullying, Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghentikannya? yang digelar Kemenkominfo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di era digital, warganet lintas usia terkadang kurang berpikir panjang dalam berinteraksi di media sosial. Hobi iseng merundung sesama warganet, tanpa disadari berisiko tinggi. Tak jarang kita menemui kasus korban perundungan dunia maya (cyberbullying) yang berbuntut panjang, bahkan ada yang sampai bunuh diri.

Mengutip riset terbaru Cox Communication Inc (Januari 2024), dosen dan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan Siti Hamidah mengungkapkan, sebanyak 47 persen warganet remaja ternyata tidak khawatir kalau orang lain akan menggunakan informasi atau data pribadi mereka untuk tujuan buruk. Kemudian, sebanyak 49 persen remaja tak berpikir informasi yang mereka sebar di internet berdampak negatif di masa depan.

"Itu sebabnya, mereka tidak merasa perlu menjaga data pribadi agar aman. Padahal, berdampak bisa jadi korban perundungan karena bocornya data pribadi selalu berulang dan tak bisa distop,” terang Siti Hamidah, dalam webinar Literasi Digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah, di Kabupaten Morowali Utara, Rabu (24/4).

Mengusung tema ”Cyberbullying, Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghentikannya?”, webinar untuk segmen pendidikan ini berlangsung semarak. Webinar diikuti ratusan siswa dan guru yang menggelar nobar di sejumlah sekolah di Morowali Utara. Di antaranya, SMAN 1 dan SMAN 2 Bahodopi, SMPN 2 Bahodopi Fatap, juga MTs Islamiyah Salabangka, SMPN 1 Mamosalato, SMP Al-Khairat Bungin Timbe, serta SMPN 2 dan SMPN 3 Bungku Timur.

Baca juga : 2 Hari Lagi, AC Milan Umumkan Pelatih Pengganti Pioli

Terkait tema diskusi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah IV Kab. Morowali dan Morowali Utara Sofian menekankan para siswa menghindar menjadi pelaku dan juga menjadi korban cyberbullying. Caranya, setelah mampu memanfaatkan akun media sosial, terutama dalam menunjang belajar, yang perlu dikuasai para siswa adalah meningkatkan kompetensi di ruang digital.

”Sebab, tidak semua berniat positif di ruang digital. Ada yang berniat jahat. Misal, mencoba mencuri data pribadi kita dengan berbagai trik,” urai Sofian.

Sofian menegaskan, tindak perundungan memang mesti dihindari. Untuk pelaku, ancaman hukumannya nyata, yang diatur di Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Bisa dipenjara sampai 4 tahun atau didenda sampai Rp 750 juta (Pasal 27 ayat 3).

”Jangan main-main, karena jejak digital kita itu abadi. Tidak terhapus, meski pemilik akunnya sudah mati,” tambah Sofian, dalam webinar yang dipandu Anissa Rilia.

Baca juga : Perdagangan RI Dan Timteng Masih Aman

Menjawab pertanyaan Ratna Megawati, siswi SMPN 2 Bungku Timur, tentang cara menyikapi kalau telanjur terkena serangan cyberbullying, mom influencer Ana Livian menyarankan, tidak perlu risau. Siswa tersebut dapat mendiskusikan dengan guru atau orang tua.

Kemudian, screen shoot ancaman atau perundungan digital itu, lalu adukan ke beberapa instansi yang berkompeten. Misal, melalui Telepon Pelayanan Sosial Anak (Tepsa) di 1500771 atau WA ke 081238888002.

”Jangan malah menghindar atau mengurung diri. Bikin penjahat bullying diganjar hukuman tinggi agar tak terulang ke korban lain,” ucap Ana Livian.

Gelaran webinar seperti di Morowali Utara ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Baca juga : Hari Kartini, DERMALOGIA Resmikan Cabang Ketiga di Senopati Jakarta

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.